Surabaya -Pemerintah Jawa Timur meminta proses klasifikasi hotel dapat ditangani oleh Perhimpunan Hotel Restoran Indonesia di daerah karena diyakini dapat memudahkan tahapan tersebut pada masa mendatang. "Selama ini, proses klasifikasi bintang tiga ke bawah ditangani dan perlu mendatangkan PHRI pusat," kata Kepala Bidang Pemasaran dan Pengembangan Produk Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jatim, Sunarmaji, saat ditemui usai buka puasa bersama dengan pelaku pariwisata, di Surabaya, Jumat malam. Padahal, ungkap dia, untuk mendatangkan tim klasifikasi dari PHRI Jakarta memerlukan banyak waktu. Bahkan, membutuhkan biaya yang besar. "Dengan ditangani PHRI Jatim, PHRI Pusat tidak akan repot mengingat tenaga mereka juga terbatas," ujarnya. Apalagi, jelas dia, masing-masing hotel baru harus melalui beberapa tahapan untuk memperoleh klasifikasi hotel. Setelah mengisi formulir administrasi sertifikasi hotel maka formulirnya dikirimkan ke DPP PHRI yang ada di Jakarta. "Proses menunggu respon ini cukup memerlukan waktu. Bahkan, kadang harus menunggu giliran dengan hotel di daerah lain," katanya. Di samping itu, ia menyatakan, pihak hotel juga harus menanggung biaya perjalanan petugas PHRI pusat yang melakukan survei ke daerah. Saat ini usulan Jatim telah memperoleh tanggapan positif dari Menkokesra. "Kami juga sedang menunggu proses teknis dan masih harus memberi tembusan kepada Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif," katanya. Upaya tersebut, tambah dia, sangat diperlukan karena pertumbuhan hotel bintang tiga ke bawah sangat tinggi khususnya di Surabaya. "Dari 20 hotel yang akan dibangun di Jatim lebih dari 70 persen merupakan hotel bintang tiga ke bawah," katanya. Menanggapi usulan Disbudpar Jatim, Wakil Ketua PHRI Jatim, M Soleh, mengemukakan, menyambut baik usulan tersebut seiring besarnya pertumbuhan hotel di Jatim. Bahkan, hotel yang ada di wilayah ini sudah "oversupply". "Meski demikian, kami harap usulan ini bisa diterima dan segera terwujud sehingga mendukung perkembangan industri perhotelan serta menumbuhkan perekonomian Jatim," katanya.(*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012