Surabaya - Penjualan mobil dari PT Astra International Peugeot tidak terpengaruh pemberlakukan kebijakan baru soal batasan uang muka kredit kendaraan bermotor yang dikeluarkan Bank Indonesia.
"Chief Executive Officer" PT Astra International Peugeot, Constantinus Herlijoso, di Surabaya, Senin mengatakan, sekitar 70 persen pembelian mobil Peugeot dilakukan secara tunai dan sisanya 30 persen melalui sistem kredit.
"Untuk pembelian kredit, nilai uang mukanya juga sudah di atas 20 persen. Artinya aturan batasan uang muka kredit tidak berpengaruh terhadap penjualan," katanya di sela-sela pameran Peugeot tipe terbaru 107 dan 408 di Atrium Ciputra World.
Menurut ia, hingga semester pertama tahun ini, pihaknya mampu membukukan penjualan sebanyak 160 unit mobil Peugeot untuk semua tipe, dari target 300 unit yang ditetapkan hingga akhir tahun.
"Pasar mobil sedan khususnya kelas menengah memang tidak terlalu besar dan cenderung menurun dalam beberapa tahun terakhir. Tapi, kami tetap optimistis, karena pada 2011 penjualan kami juga tumbuh," ujarnya.
Herlijoso menambahkan, pasar mobil sedan kelas menengah masih sangat kecil, yakni di bawah 2 persen dari total penjualan mobil di dalam negeri, tetapi segmen ini memiliki pembeli yang cukup loyal.
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menyebutkan, penjualan mobil hingga akhir 2012 berpeluang mencapai angka satu juta unit, kendati muncul berbagai masalah, termasuk kebijakan kenaikan uang muka minimum 30 persen yang mulai diterapkan pada 15 Juni 2012.
"Penjualan mobil pada semester pertama tahun ini mencapai 534.876 unit, di atas 50 persen dari total pencapaian target," kata Ketua I Gaikindo Jongkie D Sugiarto di Jakarta, Senin.
Menurut ia, besarnya penjualan pada semester pertama tidak lepas dari kontribusi penjualan seluruh agen pemegang merek (APM) pada Juni mencapai 101.639 unit atau naik 6,43 persen dari pencapaian bulan sebelumnya.
"Realisasi penjualan pada Juni menjadi rekor terbesar sepanjang sejarah penjualan bulanan mobil di dalam negeri. Jika kondisinya seperti ini, target satu juta unit bisa tercapai," katanya.
Jongkie mengatakan, permasalahan di industri otomotif nasional, seperti kenaikan uang muka kredit, merupakan tantangan yang harus dihadapi APM.
"Kenaikan uang muka sebesar 30 persen adalah satu masalah di industri otomotif nasional. Namun, APM mempunyai strategi untuk meningkatkan penjualan," tambahnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012