Bojonegoro - Kepala Unit Pasar Hewan Banjarjo Bojonegoro, Jatim, Memet mengatakan transaksi jual beli terutama sapi potong di pasar hewan setempat meningkat sekitar 10 persen, dibandingkan hari pasaran sebelumnya. "Peningkatan transaksi jual beli, karena banyak pedagang luar daerah melakukan pembelian sapi dijadikan stok, untuk dijual kembali menjelang Hari Raya Idul Fitri," katanya kepada wartawan di Bokonegoro, Kamis. Pedagang luar daerah itu, lanjutnya, di antaranya dari Sumedang, Jabar, Bandung dan Jakarta, melakukan pembelian sapi potong di pasar setempat. "Peningkatan transaksi jual beli sapi masih akan terjadi dalam pasaran dua pekan ke depan, tapi setelah masuk puasa biasanya sepi," katanya memperkirakan. Ia menyebutkan, di pasar setempat, ada sekitar 700 ekor jumlah sapi potong dan "tanen" atau sapi Jawa, setiap kali pasaran yang dibawa sedikitnya 200 pedagang lokal Bojonegoro, Tuban, Lamongan dan Blora, Jateng. "Transaksi jual beli sapi biasanya tidak lebih 50 persen dari jumlah sapi yang ada di lokasi pasar, baik sapi potong maupun sapi Jawa," jelasnya. "Sapi Jawa juga ada pembelinya, tapi tidak sebanyak sapi potong," tambahnya. Sementara itu seorang pedagang sapi asal Babat, Lamongan, Suworo (41), mengaku, datang ke pasar setempat dengan membawa sapi Jawa bakalan sebanyak dua ekor dan terjual dengan harga Rp5 juta. "Saya tidak menjual sapi potong, sebab modalnya terlalu tinggi minimal Rp8 juta lebih per ekor. Apalagi, harga sapi potong ada kecenderungan merangkak naik sejak setahun terakhir, setelah sapi impor stoknya habis," kata dia, yang menggelak menyebutkan besarnya keuntungannya. Ia merinci, kenaikan harga sapi potong, dalam setahun terakhir mulai Rp100 ribu per ekor, hingga sekarang ini, diperkirakan kenaikannya sudah mencapai Rp1 juta per ekor. "Meskipun harga sapi tinggi, tapi peningkatan transaksi jual beli sapi potong juga terjadi di sejumlah pasar hewan, tidak hanya di Bojonegoro, juga di Babat dan Lamongan, Tuban," katanya. (*)

Pewarta:

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012