Surabaya - Provinsi Jawa Timur siap menerapkan mata pelajaran Pendidikan Pancasila untuk dilaksanakan di semua sekolah mulai tingkat sekolah dasar hingga menengah atas.
Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Harun, Senin, mengatakan pihaknya sudah sejak lama mendengar akan diberlakukannya mata pelajaran Pendidikan Pancasila.
"Kami sudah mendengar dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Semua memang yang mengatur pusat dan kami siap menerapkannya kapan saja," ujarnya.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Kepala Pusat Informasi dan Hubungan Masyarakat, Prof. DR. Ibnu Hamad ketika ditemui di Malang, Minggu (24/5), membenarkan akan ada mata pelajaran Pendidikan Pancasila.
Menurut Harun, pihaknya sangat mendukung adanya mata pelajaran ini karena sangat dibutuhkan oleh para siswa selaku generasi muda penerus bangsa Indonesia.
"Jelas sangat penting mata pelajaran ini. Pancasila adalah nilai luhur dan sumber dari kebudayaan maupun edukasi. Tentang formulasi mata pelajaran kami menunggu Kemendikbud yang mengatur segalanya, dan tentu kami siap melaksanakan kapan saja," kata mantan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemprov Jatim tersebut.
Sementara itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengaku sudah menyiapkan mata pelajaran Pendidikan Pancasila. Hanya saja pihaknya belum bisa memastikan formulasi pelajarannya, apakah digabung dengan pelajaran lain atau berdiri sendiri.
"Ini yang masih digodok oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kemendikbud, apakah berdiri sendiri atau diintegrasikan dengan mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan atau PKN," kata Kepala Pusat Informasi dan Humas Kemendikbud, Ibnu Hamad.
Untuk kisi-kisi mata pelajarannya, Ibnu mengatakan regulasinya seperti pendidikan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4) pada mata pelajaran zaman orde baru. Hanya saja, pihaknya memastikan akan jauh berbeda dengan pelajaran yang diajarkan ketika P4 masa orde baru.
Kemendikbud, lanjut dia, juga berusaha akan memulai mata pelajaran Pendidikan Pancasila pada tahun ajaran baru ini, yakni 2012-2013.
"Sedianya kami upayakan sejak ajaran baru ini, sekitar Juli 2012. Tingkatannya mulai SD hingga SMA di semua sekolah di Indonesia," kata Ibnu Hamad. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012