Quito - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengakhiri rangkaian kunjungan kenegaraannya ke Amerika Latin dan bertolak menuju Jakarta pada Minggu pagi waktu Ekuador. Presiden beserta rombongan meninggalkan Ekuador setelah mengikuti upacara penghormatan militer di pangkalan militer Quito. Kepala Negara selama lebih dari sepekan melakukan kunjungan kerja ke Meksiko, Brazil dan Ekuador. Di Meksiko Presiden menghadiri Pertemuan Puncak G20 di Los Cabos. "Agenda utama kunjungan Presiden Yudhoyono ke Los Cabos, Meksiko, adalah untuk menghadiri KTT G-20. Selain itu, Presiden juga dijadwalkan untuk menyampaikan pidato utama di pertemuan Business 20 Summit (B20), dan menyampaikan komitmen Indonesia terhadap financial inclusion pada acara Los Cabos Financial Inclusion Event," kata staf Khusus Presiden bidang Hubungan Internasional Teuku Faizasyah. Ia mengatakan Indonesia dalam KTT G-20 kali ini mendorong upaya pemulihan ekonomi global dengan menyampaikan berbagai usul. Indonesia, menurut Faizasyah, juga terus mendorong agar kepentingan negara-negara berkembang tetap menjadi bagian dari agenda utama G20, khususnya agenda pembangunan, infrastruktur, dan "financial inclusion". Selain menghadiri KTT G-20, Presiden juga menghadiri KTT Pembangunan Berkelanjutan Rio+20 di Rio de Jenairo, Brasil, pada 20 hingga 22 Juni. KTT itu diselenggarakan untuk mengevaluasi berbagai kemajuan dan kendala dalam pencapaian sustainable development dalam 20 tahun sejak United Nations Conference on Environment and Development 1992 di Rio de Janeiro, dan dalam 10 tahun sejak World Summit on Sustainable Development tahun 2002 di Johannesburg. Selain menghadiri sesi pleno KTT Rio+20, Presiden juga memberi sambutan di beberapa side events seperti: Conference on Green Economy, Leaders Valuing Nature: A Celebration of Commitments, dan menyampaikan pidato kunci pada acara UNESCAP Regional Commissions Joint Side Event. Usai dari Brasil, Presiden melakukan kunjungan kenegaraan ke Ekuador. Kunjungan ini merupakan pertama kali yang dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia semenjak hubungan diplomasi kedua negara dibuka pada 29 April 1980, dan merupakan kunjungan balasan atas kedatangan Presiden Ekuador ke Indonesia pada 2007. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012