Madiun - Sebanyak tiga dari 9.185 siswa sekolah menengah pertama (SMP) di Kabupaten Madiun, Jawa Timur, tidak lulus ujian nasional (UN) berdasarkan pengumuman kelulusan yang digelar secara serentak hari ini di wilayah setempat. "Tahun ini ada tiga siswa SMP di Kabupaten Madiun yang tidak lulus. Mereka tidak lulus UN karena nilainya di bawah standar," ujar Kepala Bidang SMP dan SMA Dinas Pendidikan Kabupaten Madiun, Doli Sapardi, Sabtu. Menurut dia, ketiga siswa yang tidak lulus UN tersebut adalah seorang siswa dari Mts Dolopo, lalu SMP Negeri 2 Kebonsari, dan SMP PGRI 1 Mejayan. "Nilai semua mata pelajaran yang diujikan dari ketiga siswa tersebut jeblok atau tidak bagus. Sehingga, otomatis nilai kelulusan yang bersangkutan tidak memenuhi standar minimal," kata Doli. Karena tidak lulus, lanjutnya, siswa bersangkutan bisa mengulang kelas IX pada tahun ajaran depan atau mengikuti kejar paket B. Doli menjelaskan, hari ini, hasil UN tersebut telah diumumkan di seluruh SMP sederajat di Kabupaten Madiun. Mekanisme pengumumannya disepakati hasil ujian nasional akan diumumkan melalui surat yang dikirim ke rumah siswa masing-masing oleh kurir sekolah. Mekanisme pengumuman melalui surat yang dikirim ke rumah siswa tersebut, dinilai lebih aman dibandingkan mengundang siswa datang ke sekolah. Hal ini untuk menghindari perayaan kelulusan yang berlebihan, misalnya konvoi dengan sepeda motor ataupun aksi corat-coret seragam sekolah. "Para siswa diharapkan tidak merayakan kelulusan dengan kegiatan yang berlebihan. Cara merayakan kelulusan dengan bersyukur, berdoa, dan bersedekah dinilai lebih bermanfaat dari pada konvoi," kata dia. Adapun jumlah siswa SMP di Kabupaten Madiun yang ikut UN tahun ini mencapai 9.185 siswa. Jumlah tersebut terdiri dari siswa SMP sebanyak 6.857 siswa, MTs sebanyak 2.317 siswa, dan SMP-LB sebanyak 11 siswa. Di luar jumlah 9.185 siswa yang sebelumnya mengikuti UN SMP pada tanggal 23-26 April 2012, terdapat enam siswa tingkat SMP/MTs yang memilih mengundurkan diri tidak ikut ujian. Alasan mengundurkan diri untuk tidak mengikuti UN inipun bermacam-macam. Di antaranya adalah bekerja di luar kota, mengikuti orang tua, hingga menjadi tenaga kerja Indonesia di luar negeri. Ia menambahkan, berdasarkan data dari Satuan Lalu Lintas Polres Madiun, sempat terjadi konvoi sepeda motor oleh sejumlah siswa SMP yang merayakan kelulusan UN. Hanya saja, konvoi tersebut dalam skala kecil, sehingga bisa diamankan oleh petugas kepolisian setempat. (*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012