Surabaya - Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah (Ecoton) menemukan ribuan ikan di Kali Surabaya pada Sabtu pagi, mati mendadak karena diduga tercemari limbah industri di Kawasan Wringin Anom, Gresik.
"Jika dilihat dari limbahnya yang berlendir, dan air sungai keruh, diduga kuat limbah itu dari pabrik," kata Direktur Ecoton Prigi Arisandi.
Menurut Prigi, di sepanjang kawasan Kali Surabaya segmen Wringin Anom dan Perning Mojokerto, ada beberapa industri yang berpotensi menimbulkan pencemaran, di antaranya PT Alu Aksara Pratama (Produsen Tepung Rose Brand), Ajinomoto, dan Pabrik Gula Gempolkrep di Mojokerto.
Untuk lebih memastikan penyebab pencemaran itu, kata dia, Ecoton dan Komunitas Jurnalis Peduli Lingkungan (KJPL) Indonesia saat ini sedang menyusuri kawasan Kali Surabaya, sekaligus menguji kualitas airnya.
"Kalau dilihat kasat mata, jelas itu pencemaran limbah industri, hanya dari mana itu yang perlu diteliti dan diamati, agar masyarakat tidak dirugikan," kata Ketua KJPL Indonesia Teguh Ardi Srianto.
Ditambahkan Teguh, air Kali Surabaya sangat penting untuk dijaga kualitasnya, karena air Kali Surabaya, jadi bahan baku produksi air PDAM di Surabaya, Gresik, Sidoarjo, Jombang dan Mojokerto.
"Pengawasan harus terus dilakukan, karena banyak industri di sepanjang Kali Surabaya, yang terkenal nakal, dengan membuang limbahnya tanpa diolah, langsung ke sungai," terang Teguh.
Untuk itu, lanjut dia, pihaknya juga meminta pihak aparat pemerintah setempat untuk segera mengusut adanya pencemaran air Kali Surabaya yang mengakibatkan ikan di sungai tersebut banyak yang mati. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012