Bojonegoro - Jajaran Kepolisian Resor (Polres) Bojonegoro, Jatim, memburu pelaku pembakar bangunan pos pantau gas milik Mobil Cepu Limited (MCL), di lapangan migas Alas Tuwa Timur di Desa Ngunut, Kecamatan Dander, Rabu (23/5). Kapolsek Dander AKP Pasuyanto, Kamis, mengatakan, pelaku pembakaran pos pantau gas tersebut, diketahui bernama Mujiono (40), warga Desa Ngunut, Kecamatan Dander, berdasarkan keterangan saksi mata dua petugas pos pantau yaitu, Haryono dan Edy. "Dugaan sementara, motivasi pembakaran itu, karena pelaku tidak memperoleh pekerjaan dari proyek pengeboran migas di lapangan Alas Tuwa Timur," katanya. Sebab, lanjutnya, Mujiono, pernah mengajukan permohonan pekerjaan kepada MCL untuk menangani limbah pengeboran di lapangan migas Alas Tuwa Timur, sekitar sebulan lalu, namun hingga saat ini belum ada kejelasan. "Sebelum ini, dia sudah pernah memperoleh pekerjaan di lapangan migas itu," ucapnya. Dari keterangan saksi, katanya, keduanya ketika sedang bertugas di pos pantau yang jaraknya sekitar 500 meter dari lapangan Alas Tuwa Timur, didatangi Mujiono, dan diminta keluar dengan paksa. "Kejadian pembakaran itu, sore hari," terangnya. Mudjiono datang dengan membawa dua botol bensin, dan selanjutnya menyiramkan bensin, sekaligus membakar pos, setelah dua petugasnya keluar. Bahkan, jelasnya, dalam kejadian itu, Mujiono, sempat mengancam akan membakar hidup-hidup kedua petugas itu, kalau tidak segera keluar dari pos. Pos pantau itu, lanjutnya, berukuran 2 X 2 meter, setinggi 3 meter, berbahan kayu jati, akhirnya ludes terbakar berikut isinya, di antaranya tiga tabung gas, dan alat deteksi gas. "Nilai kerugian terbakarnya pos pantau tersebut sekitar Rp40 juta, tapi peralatan tabung dan alat deteksi gas harganya mencapai 19 ribu dolar AS," katanya. Ia menjelaskan, pihaknya terus memburu pelaku dan menghubungi nomor telepon selularnya serta diminta untuk menyerahkan diri. "Kami minta, dia menyerah dengan baik-baik, untuk mempertangungjawabkan perbuatannya," ujarnya.(*)

Pewarta:

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012