Bojonegoro - Pemkab Bojonegoro menunggu kesiapan PT Kereta Api Indonesia (KAI), melakukan sosialisasi pembebasan tanah yang akan dimanfaatkan jalur rel kereta api (KA) ganda, baik milik warga maupun tanah PT KAI.
Kepala Bagian Pemerintah Pemkab Bojonegoro Kusbiyanto Selasa mengatakan, pemkab akan mendukung pelaksanaan sosialisasi pembebasan tanah jalur rel KA ganda, sebab pembangunan proyek itu, merupakan program nasional.
"Tapi, kami hanya sebagai fasilitator dalam pembebasan tanah dengan mendatangkan pihak kecamatan, desa dan warga," ujarnya.
Pelaksanaan sosialisasi, lanjutnya, akan dilakukan langsung PT KAI kepada warga yang pemukimannnya menempati tanah milik sendiri atau milik PT KAI. Di wilayah barat itu, jalur rel KA ganda melewati 29 desa di lima kecamatan, mulai Kecamatan Kota Bojonegoro, Dander, Kalitidu, Purwosari dan Padangan.
Di jalur itu, lanjutnya, jumlah pemukiman warga yang terkena jalur rel KA ganda, sebanyak 277 kepala keluarga (KK), di antaranya 39 KK, rumahnya menempati tanah milik PT KAI.
Tanah milik PT KAI itu, menurut dia, lokasinya di Desa Kalitidu, Sumengko, Ngraho, Mbeged, Kecamatan Kalitidu, Desa Purwosari, Kecamatan Purwosari. Selain itu, juga di Desa Kuncen, Padangan, Kecamatan Padangan, Desa Sumbang dan Ledokkulon, di Kecamatan Kota.
Dari data yang diterima dari PT KAI itu, pemukiman warga terbanyak yang terkena jalur rel KA ganda, lokasinya di sejumlah desa di Kecamatan Kalitidu dan Padangan, yang jumlahnya mencapai 200 rumah lebih.
"Teknis pembebasan tanah, menjadi kewenangan PT KAI," katanya, menjelaskan.
Ia mengaku, belum tahu pasti kapan proses pembebasan tanah dimulai, karena masih menunggu kesiapan PT KAI melakukan sosialisasi.
"Lokasi jalur rel KA yang baru kami belum tahu, di selatan atau di utara rel KA yang sekarang ada," ujarnya.
Secara terpisah Kepala Bagian Badan Lingkungan Hidup (BLH) Pemkab, Suharto menambahkan, jalur rel KA ganda di Kecamatan Padangan, harus membebaskan pemukiman warga dengan jumlah 70 rumah, karena lokasi jalur rel KA ganda harus dipindahkan ke arah selatan.
Pemindahan jalur rel KA, jelasnya, di lokasi rel KA lama, ada jembatan dan berada di tikungan sungai di wilayah setempat, yang rawan longsor, sehingga harus mencari lokasi lain yang aman.
Sebelum itu, Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono menyatakan, pembangunan rel kereta api (KA) ganda Jakarta-Surabaya yang menelan dana Rp9,3 triliun dari APBN, tidak terganggu masalah pembebasan pemukiman warga.
"Pelaksanaan pembangunan rel KA ganda berjalan normal, tidak terganggu permasalahan yang ada, seperti pembebasan pemukiman warga," katanya.
Ia memastikan, pembangunan rel KA ganda sepanjang 785 kilometer, mulai Jakarta-Surabaya, bisa tepat waktu sesuai target, sehingga sudah beroperasi pada 2014. "Masalah anggaran juga tidak ada hambatan," ucapnya, dengan nada mantap.(*).
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012