Surabaya - Dewan Pimpinan Wilayah Jatim-Bali Konfederasi Serikat Nasional (KSN) menuntut aparat hukum mengusut tuntas dalang dan skenario kematian pejuang buruh, Marsinah.
"Usut dan ungkat kematian Marsinah. Jadikan Marsinah sebagai Pahlawan Buruh Nasional," kata koordinator aksi DPW Jatim-Bali KSN Andie Peci saat menggelar unjuk rasa di halaman gedung DPRD Surabaya, Selasa.
Menurut dia, Marsinah adalah buruh perempuan yang bekerja di PT Catur Putra Surya (CPS) Porong, Sidoarjo, Jatim. Kematian Marsinah pada 8 Mei 1993 telah menggemparkan dunia perburuhan, bukan hanya di Indonesia bahkan mendunia.
Pascareformasi 1998 yang ditandai kejatuhan rezim otoriter Soeharto, lanjut dia, ternyata belum mampu membuka tabir siapa dalam sebenarnya yang membunuh Marsinah.
"Hari ini adalah tepat 19 tahun kematian Marsinah menjadi momentum untuk mengusut tuntas kematiannya," ujarnya.
Selain itu, peringatan kematian Marsinah adalah tonggak bagi kaum buruh Indonesia untuk meneruskan cita-cita Marsinah yang luhur yakni tercapainya kesejahteraan sosial ekonomi, kemerdekaan politik, keadilan jender dan hukum bagi buruh.
Gugurnya Marsinah telah memotivasi buruh untuk berjuang melawan ketidak adilan, penghisapan, dan penindasan yang dilakukan para pemilik modal atau perusahaan.
"Tolak segalah bentuk kekerasan, militerisme di perburuhan dan sektor rakyat lainnya," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012