Surabaya - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Timur menargetkan penyelengaraan "Majapahit Travel Fair/MTF" 2012 mampu meraup transaksi dari bisnis wisata sebesar Rp30 miliar, meningkat dibanding penyelenggaraan tahun 2011 sekitar Rp27,68 miliar.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Jatim, Jarianto kepada wartawan di Surabaya, Senin sore, menjelaskan bahwa target transaksi bisnis wisata sebesar itu realistis. Sebagian besar diperoleh dari kegiatan "travel exchange/travex" yang mempertemukan 58 "buyers" (pembeli) dari 11 negara.
Selain dari travex, transaksi bisnis pelancongan dalam MTF yang merupakan penyelenggaraan ke-13 kalinya ini diperoleh dari bursa wisata dan pameran yang berlangsung pada tanggal 10-13 Mei di Grand City Surabaya.
"Tahun lalu, dari travex diperoleh kontak bisnis wisata senilai Rp22,67 miliar dan busra wisata Rp4,5 miliar serta pameran Rp198 juta," ucapnya.
Para pembeli sebanyak 58 pelaku bisnis wisata dari 11 negara itu, yakni Malaysia, China, Korsel, Singapura, Jerman dan negara di kawasan Asia Tengah dan Selatan, seperti Pakistan, Bangladesh, Nepal, Sri Lanka, Azerbaijan, serta Kazakhstan.
Sementara itu, pembeli asal dalam negeri merupakan pebisnis wisata berasal dari Jakarta, Kaltim, medan, Lombok, Bali, Semarang, dan Bandung.
Adapun jumlah "seller" (penjual) merupakan pebisnis industri hotel, biro perjalanan wisata, dan pengelola lapangan golf dari Jatim dan luar Jatim sebanyak 58 perusahaan.
Jarianto yang dalam kesempatan ini didampingi pelaku/asosiasi wisata dari Jatim seperti PHRI, Asita, dan Casagrande (kumnpulan GM hotel berbintang) menjelaskan bahwa travex merupakan kegiatan utama dalam MTF, sehingga pelaksanaannya selama dua hari. Sementara kegiatan penunjang ialah pameran pariwisata, seminar, "fam trip", serta berbagai lomba.
Ia menjelaskan MTF adalah kegiatan pariwisata internasional satu-satunya di Jatim, merupakan upaya menciptakan peluang bisnis antara pelaku pariwisata Jatim dan rekannya dari provinsi lain maupun mancanegara. Sebagai ajang promosi yang mampu meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) maupun nusantara (wisnus).
"Jatim itu selama ini hanya dikenal sebagai daerah 'ampiran' (transit), pasalnya wilayah Jatim berada di antara dua daerah wisata di Tanah Air yang menjadi target utama wisman, yaitu Bali dan Yogyakarta. Makanya, melalui MTF ini kita berupaya menjadi Jatim daerah tujuan wisata utama jugam bukan sekadar 'ampiran'," ujarnya.
Mengenai jumlah kunjungan wisatawan, dia menuturkan selama tahun 2011 Jatim dikunjungi wisman lebih dari 224 ribu orang, atau meningkat 10,02 persen dibanding tahun sebelumnya yang hanya 203.888 wisman. Sementara wisnus tercatat lebih dari 27 juta orang.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012