Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu sore ditutup melemah dipimpin oleh saham-saham sektor barang baku.

IHSG ditutup melemah 2,93 poin atau 0,04 persen ke posisi 7.080,35. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 1,36 poin atau 0,17 persen ke posisi 821,81.

“Bursa regional Asia cenderung bergerak variatif, pasar tampaknya dipengaruhi dari spekulasi pasar terhadap risiko inflasi Amerika Serikat (AS), sehingga penundaan pemangkasan suku bunga acuan oleh The Fed dan kekhawatiran melambatnya ekonomi China," kata Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Rabu.

Pelaku pasar tampaknya mengalami tekanan setelah pasar obligasi, yang mana 10 year treasury AS yield naik 7 basis poin ke level 4.68 persen, sehingga mendorong pasar untuk menahan diri masuk ke pasar saham, dan di sisi lain kenaikan yield tersebut memberikan pandangan bagaimana ekonomi AS yang menunjukkan solid.

Kuatnya data ekonomi AS juga ditunjukkan dari US ISM Services Index naik dari sebelumnya 52.1 menjadi 54.1, job openings rate naik dari sebelumnya 4.7 persen menjadi 4.8 persen.

Kondisi ini membuat pasar memprediksi perpaduan antara pertumbuhan ekonomi yang mulai solid dan potensi gelombang baru dari inflasi yang juga akan dipengaruhi dari kebijakan terkait tarif dari Donald Trump, sehingga, membuat pasar memprediksi bahwa kemungkinan The Fed memperlambat pemotongan suku bunga karena risiko inflasi yang terus berlanjut.

Dari regional, kekhawatiran pasar akan terjadinya deflasi, pasar khawatir China akan masuk dalam kemerosotan ekonomi, yang mana imbal hasil obligasi pemerintah telah jatuh dalam beberapa pekan terakhir mencapai titik terendah sepanjang masa, meskipun ada serangkaian langkah stimulus ekonomi yang diumumkan oleh Presiden Xi Jinping.

Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) menyampaikan posisi cadangan devisa Indonesia pada Desember 2024 sebesar 155,7 miliar dolar AS, meningkat dibandingkan posisi pada akhir November 2024 sebesar 150,2 miliar dolar AS.

Meningkatnya cadangan devisa itu memberikan katalis positif bagi pasar hari ini, yang mana cadangan devisa memadai untuk mendukung ketahanan sektor eksternal dalam rangka untuk pertumbuhan ekonomi dalam negeri yang berkelanjutan.

Dibuka menguat, IHSG bergerak ke teritori negatif hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua IHSG bergerak ke zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tiga sektor menguat dengan sektor energi naik paling tinggi yaitu sebesar 0,84 persen, diikuti oleh sektor keuangan dan sektor barang konsumen primer yang masing- masing naik sebesar 0,33 persen dan 0,03 persen.

Sementara itu, delapan sektor menurun yaitu sektor barang baku turun paling dalam minus minus sebesar 3,27 persen, diikuti oleh sektor industri dan sektor barang konsumen primer yang masing- masing turun sebesar 0,96 persen dan 0,59 persen.

Adapun saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu VTNY, KOTA, PZZA, ECII, dan MDRN. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni YOII, BTEK, KSIX, MTFN dan RATU.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.061.000 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan 16,13 miliar lembar saham senilai Rp9,38 triliun. Sebanyak 276 saham naik, 358 saham menurun, dan 316 tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia sore ini antara lain Indeks Nikkei melemah 102,24 poin atau 0,26 persen ke 39.981,06, indeks Shanghai menguat 0,53 poin atau 0,02 persen ke 3.230,17, indeks Kuala Lumpur melemah 14,96 persen atau 0,92 poin ke posisi 1,614,83, indeks Straits Times menguat 58,81 poin atau 1,54 persen ke 3.886,98.

Pewarta: Muhammad Heriyanto

Editor : Vicki Febrianto


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2025