Surabaya - Seekor satwa koleksi Kebun Binatang Surabaya (KBS) yakni kambing gunung jantan berusia 20 tahun, Rabu, diketahui mati dengan tubuh penuh luka di antaranya di dada, perut, kepala dan paha. Humas KBS Anthan Warsito mengatakan kambing gunung tersebut ditemukan mati tergeletak di kandangnya. "Ini karena perkelahian sesama kambing gunung jantan memperebutkan betina," katanya. Menurut dia, perkelahian ini disebabkan seluruh kambing koleksi KBS berjumlah 25 ekor itu ditempatkan dalam satu kandang dengan luas 80 meterpersegi, sehingga sering terjadi perkelahian. Dengan kematian ini, lanjut dia, koleksi KBS atas kambing gunung tinggal 24 ekor dengan rincian kambing jantan ada 10 ekor dan 12 ekor kambing gunung betina, sedangkan sisanya belum diketahui kelaminnya karena masih kecil. Diketahui kambing gunung ini berasal dari hasil pertukaran antara KBS dengan Singapura Zoo pada 1996. Saat itu ada empat ekor kambing gunung dan terus beranak sampai sekarang. Anthan sendiri mengatakan pihaknya sudah melakukan otopsi terhadap mayat kambing gunung. Hasilnya, juga ditemukan adanya plastik dalam perut kambing tersebut. Meski demikian, ia menerangkan penyebab kematian adalah luka-luka yang diderita. Selain itu, faktor umur juga sangat berpengaruh. "Kambing gunung yang sudah tua fisiknya lemah. Biasanya kambing yang lemah akan cenderung diserang. Namun penyerangan ini dipastikan bukan karena berebut makanan," terangnya. Dokter hewan KBS Rahmat menambahkan luka di perut, kepala, dada, dan paha memang disinyalir akibat serangan sejenisnya. Ia mengungkapkan kambing ini sudah tua dan lemah sehingga kalah ketika diserang oleh kambing gunung yang lain. Dalam habitat aslinya, kata Rahmat, kambing gunung memang sering saling serang. Hal itu berkaitan dengan dominasi yang ingin dilakukan oleh anggota di dalam habitat kambing itu sendiri. "Dalam habitatnya, ketika ada kambing yang lemah biasanya diserang kambing yang lain," katanya. (*)

Pewarta:

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012