Surabaya - Pemerintah Provinsi Gorontalo terus berupaya menarik sebanyak-banyaknya investor dalam dan luar negeri untuk menggarap berbagai potensi yang dimiliki daerah setempat dalam rangka peningkatan perekonomian dan kesejahteraan rakyat. Wakil Gubernur Gorontalo Dr Idris Rahim MM saat pertemuan dengan pengusaha Jatim di Surabaya, Selasa malam, mengemukakan, sebagai provinsi yang baru berumur 11 tahun, daerahnya memiliki banyak pekerjaan rumah berat, terutama pembangunan infrastruktur dan perekonomian. "Kami tidak bisa hanya mengandalkan APBD dan bantuan APBN untuk melaksanakan pembangunan. Kami membutuhkan dukungan investasi dari pengusaha dalam negeri maupun luar negeri untuk memaksimalkan potensi daerah," katanya. Kekuatan APBD Provinsi Gorontalo pada 2012 hanya sekitar Rp930 miliar, sementara dana APBN yang masuk ke daerah itu mencapai lebih dari Rp4 triliun. "Untuk mengejar pertumbuhan ekonomi 4,8 persen per tahun, paling tidak Gorontalo memerlukan tambahan anggaran Rp4 triliun-Rp5 triliun dan itu bisa dengan mengajak investor masuk," ujarnya. Khusus investasi asing, sebanyak 21 investor asal Korea, Jepang, China, dan Brunei Darussalam telah menanamkan investasinya di Gorontalo dengan nilai mencapai 21 juta dolar AS pada 2010. Menurut Idris, provinsinya memiliki banyak potensi yang bisa dikembangkan, seperti sektor perikanan, pertanian, perdagangan, jasa, dan energi panas bumi maupun listrik. "Kami punya potensi besar pada budidaya tanaman jagung, karena ada permintaan sekitar 1,5 juta ton dari Korea, tapi produksi jagung kami baru sekitar 674 ribu ton. Saat ini ada 163 ribu hektare lebih lahan yang disiapkan untuk pengembangan budidaya jagung," ujar Wagub. Sedangkan di sektor perikanan, Idris Rahim menjelaskan, daerahnya memiliki potensi produksi ikan hingga 1,2 juta ton per tahun, sementara yang sudah dieksploitasi baru sekitar 434 ribu ton atau 30 persennya. Dalam bidang energi, Pemprov Gorontalo sedang mengembangkan pembangkit listrik tenaga biomassa berkapasitas 12 megawatt dengan memanfaatkan sekam padi dan sisa tanaman jagung sebagai bahan bakarnya. "Kami berharap para pengusaha di Jatim bersedia menanamkan investasi di daerah kami, karena peluang yang ada sangat besar. Kami juga siap memberikan berbagai kemudahan untuk investasi," tambah Idris. Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jatim bidang agrobisnis, Dadya Indraksa, mengatakan, kerja sama bisnis Jatim dengan Gorontalo sebenarnya sudah terjalin, tetapi memang belum begitu maksimal dan hanya pada beberapa sektor usaha. "Mudah-mudahan setelah temu bisnis pengusaha Jatim dan Gorontalo ini, ada kerja sama yang bisa ditindaklanjuti, karena memang peluangnya sangat besar," katanya. Ketua Kadin Kota Surabaya Jamhadi menambahkan, Pemprov Gorontalo perlu menyiapkan sejumlah infrastruktur untuk mendukung kelancaran masuknya investasi dari luar. "Selama ini belum ada penerbangan langsung dari Surabaya menuju Gorontalo atau sebaliknya, padahal masalah transportasi ini juga sangat penting, selain sarana pendukung lainnya," katanya. (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012