Dinas Pemuda dan Olahraga (Dinpora) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur meminta Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) menggunakan dana hibah yang diterima untuk pembinaan atlet masing-masing cabang olahraga (cabor).

"KONI bersama cabor tidak hanya menerima dana pembinaan saja, tapi harus dikelola dengan baik dan harus ada target pembinaan atlet," kata Kepala Dinpora Kabupaten Bojonegoro, Amir Syahid dalam keterangan yang diterima di Bojonegoro, Kamis.

Amir mengatakan, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro telah mengalokasikan anggaran bagi cabang olahraga melalui KONI. 

Sehingga penggunaan anggaran dana hibah kepada KONI tersebut harus direncanakan dan dikelola sebaik mungkin, agar target yang telah ditentukan bisa terealisasi.

"Tolak ukurnya itu banyaknya medali, melalui prestasi yang diraih oleh cabang olahraga," jelas Amir.

Sementara itu Ketua Umum KONI Kabupaten Bojonegoro, Sahari menjelaskan, pada 2024 organisasi tersebut menerima dana hibah sebesar Rp10 miliar pada 2024 dan Rp2,5 pada atahun sebelumnya.

Penggunaan dana hibah tersebut, sebanyak 60 persen untuk seluruh cabang olahraga anggota KONI dan sisanya 40 persen digunakan kegiatan KONI seperti Pekan Olahraga Kabupaten (Porkab), Pusat Latihan Kabupaten (Puslatkab), Komite Olahraga Kecamatan (KOK), insentif atlet berprestasi dan lain-lain.

Seluruh cabang olahraga anggota KONI, harus memahami anggaran pembinaan yang diperoleh dan harus dipertanggungjawabkan sesuai ketentuan yang ada.

"Tentu saja harapan Pemerintah Bojonegoro terwujudnya target prestasi yang dibebankan," jelas Sahari.

Pewarta: Muhammad Yazid

Editor : Vicki Febrianto


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024