Malang - Insentif ribuan guru ngaji dan sekolah minggu di Malang, Jawa Timur, tahun ini dipastikan naik sebesar 50 persen atau menjadi Rp75 ribu per bulan dari sebelumnya yang hanya Rp50 ribu per bulan. Kepala Bagian kesejahteraan Rakyat (Kesra) Pemkot Malang Eddy Sulistyo, Sabtu mengatakan, pihaknya terus mengupayakan agar insentif para guru ngaji dan sekolah minggu tersebut dinaikkan. "Kami terus mengupayakan agar tingkat kesejahteraan para guru ngaji ini membaik. Salah satunya adalah dengan menaikkan insentif bulanan yang mereka terima," ujarnya, menambahkan. Ia mengemukakan, anggaran yang disediakan dari APBD 2012 untuk insentif guru ngaji dan sekolah minggu tersebut mencapai Rp6,75 miliar. Hanya saja, tidak semua guru ngaji atau sekolah minggu mendapatkan insentif tersebut, sebab hanya yang terdata saja yang berhak menerima. Untuk bisa masuk data, katanya, guru ngaji atau sekolah minggu harus memenuhi sejumlah persyaratan, di antaranya harus memiliki lembaga keagamaan di wilayah administrasi Kota Malang dan mempunyai legalitas mengajar keagamaan. Menyinggung teknis pencairan insentif tersebut, Eddy mengatakan, diterimakan setiap tiga bulan sekali (triwulan) dan mereka bisa langsung mengambil di kantor Kesra. Untuk triwulan pertama akan cair pada bulan ini. Menurut dia, setiap guru ngaji dan sekolah minggu bulan ini akan menerima insentif sebesar Rp213.750 per orang untuk triwulan pertama. Nominal sebesar itu sudah dipotong pajak sebesar lima persen. "Selain insentif guru ngaji dan sekolah minggu yang cair bulan ini, insentif modin juga dicairkan secara bersamaan," katanya, menambahkan. Jumlah guru ngaji dan sekolah minggu di Kota Malang mencapai 7.500 orang dan modin sebanyak 900 orang. Hanya saja modin yang masuk data dan mendapatkan insentif hanya 300 orang saja, karena 600 lainnya adalah modin baru.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012