Bojonegoro - PT Tri Wahana Universal Bojonegoro, Jawa Timur merencanakan menambah kapasitas kilang sebesar 10 ribu barel per hari, sebagai usaha untuk meningkatkan produksi kilang setempat baru 6 ribu barel per hari. "Pekerjaan peningkatan kapasitas kilang sudah mulai berjalan, dimulai dari pengurukan tanah lokasi tempat kilang," kata "Superintendent Operations" PT Tri Wahana Universal (TWU), Titus Hadiyanto, Jumat. Lokasinya, lanjut dia, juga berada di areal kilang milik PT TWU, di Desa Sumengko, Kecamatan Kalitidu, yang berdiri di atas tanah seluas 7,2 hektare. Ia menjelaskan, peralatan kilang tersebut, langsung didatangkan dari Amerika Serikat dan diperkirakan, akhir April, sudah tiba di Bojonegoro. Dijadwalkan, pengerjaan pemasangan kilang, akhir 2012 sudah rampung, sehingga kuartal pertama 2013, sudah bisa beroperasi. "Jadwal kita kuartal pertama 2013 beroperasi, juga mengolah produksi minyak Blok Cepu," katanya. Menurut dia, produksi yang dihasilkan dari penambahan kilang sebesar 10 ribu barel per hari tersebut, sudah tidak ada masalah, sebab sudah ada pembelinya dan pembelinya banyak. Sebelumnya, kilang di Desa Sumengko, Kecamatan Kalitidu, mengolah minyak mentah 6 ribu barel per hari yang dihasilkan dari produksi sumur minyak lapangan Banyuurip Blok Cepu di Desa Mojodelik, Kecamatan Ngasem, dengan operator Mobil Cepu Limited (MCL). Produksi kilang setempat, lanjutnya, berupa minyak kapal, solar dan nafta ringan."Produksinya bukan minyak tanah atau premium," jelasnya. Sementara itu, kilang setempat berhenti berproduksi, karena ada kebocoran pada tungku pemanas dan perbaikannya, membutuhkan waktu sekitar tiga hari. "Adanya kerusakan tunggu, aman bagi pekerja dan warga di sekitar kilang," katanya. Menanggapi keberadaan kilang, Kepala Bagian Lingkungan Hidup (LH) Pemkab Bojonegoro, Suharto mengatakan, pihaknya mengingatkan kepada pengelola kilang untuk memperhatikan kondisi lingkungan dengan menambah tanaman, sebagai usaha mengurangi peningkatan suhu udara di lingkungan setempat. "Kami menerima laporan dari warga, sejak ada kilang tersebut, suhu udara di sekitarnya meningkat," katanya. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012