Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur memberikan pelatihan kepada para relawan yang ada di setiap desa di wilayah tersebut, dalam upaya meningkatkan kapasitas kesiapsiagaan dalam menghadapi peristiwa bencana.
"PMI Bojonegoro memberikan pelatihan kepada relawan di setiap desa, harapannya satu desa minimal ada satu relawan PMI," kata ketua PMI Kabupaten Bojonegoro Ahmad Hernowo, Sabtu.
Hernowo mengatakan, para relawan desa dibekali materi kepalangmerahan sebagai orientasi bagi anggota baru dan juga materi Upaya Pengurangan Resiko Bencana (UPRB).
Selain itu juga dibekali pengkajian desa secara partisipatif atau Participatory Rural Appraisal (PRA), materi asesmen kerentanan dan kapasitas atau Vulnerability Capacity Assesment (VCA) dan pembekalan untuk bekerja dan bermitra dengan masyarakat.
"Termasuk materi proses mitigasi bencana dan prosedur pelaporan, agar relawan desa bekerja tim dengan PMI kecamatan dan PMI kabupaten," kata Hernowo.
Dia menjelaskan, setelah membentuk kepengurusan tingkat kecamatan, saat ini PMI Bojonegoro fokus melatih relawan desa secara bertahap pada 340 desa/kelurahan dari 28 kecamatan di Bojonegoro pada 5-15 Desember 2024.
"PMI Bojonegoro ingin meningkatkan kapasitas dalam melaksanakan upaya kesiapsiagaan bencana, serta pengurangan dampak resiko bencana alam," jelasnya.
Ia menambahkan, dengan adanya peningkatan kapasitas relawan PMI ini, diharapkan dalam memberikan layanan masyarakat semakin cepat, tepat dan terkoordinasi.
"Adanya relawan PMI sampai akar rumput yang ada ditingkat desa, menjadi langkah awal berdirinya siaga bencana berbasis masyarakat (Sibat) untuk membantu pemerintah dalam tugas kemanusiaan," katanya.
PMI Kabupaten Bojonegoro telah membentuk sembilan Sibat di desa dan kelurahan, yakni di Desa Mulyorejo, Desa Sarirejo, Desa Pilanggede, Desa Ngablak, Desa Trucuk, Desa Tulungrejo, Desa Sumbangtimun, Desa Kedungdowo dan Kelurahan Banjarejo.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024