Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur merespons cepat kejadian jalan ambles di Jalur Lintas Selatan (JLS) di Dusun Panggungwaru, Desa Sumberoto, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang.
Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto dalam keterangannya di Surabaya, Jumat, menyampaikan pihaknya bersama dengan Dinas PU Bina Marga Jatim dan Dinas PU SDA Jatim melakukan pengecekan langsung ke titik lokasi.
"Dalam peninjauan ini, kami mendapati sejumlah titik longsor lain di sebelah timur jalur ambles utama," katanya.
Selain itu, kata dia, juga ditemukan banyaknya lahan di atas bukit dan lereng gunung yang telah beralih fungsi dari tanaman tegakan menjadi lahan pertanian.
Kalaksa BPBD Jatim menyimpulkan terjadinya longsor dan amblesnya sejumlah ruas jalan di JLS juga diakibatkan karena perubahan fungsi lahan di pinggiran JLS. Selain itu, juga karena sarana drainase di sekitar jalur JLS yang perlu diperluas.
Oleh karena itu, dia mendorong adanya penguatan koordinasi antarinstansi pemerintah, utamanya dengan pihak Perhutani, guna mencegah kejadian longsor.
"Ini memang menjadi pekerjaan rumah bersama yang harus segera kita lakukan," ucapnya.
Selain jalan ambles, Kalaksa BPBD Jatim bersama rombongan juga meninjau fenomena hilangnya sumber air dan munculnya lobang besar di Desa Tulungrejo, Kecamatan Donomulyo.
"Rencananya, fenomena itu akan dikaji secara akademik oleh tim geologi dari perguruan tinggi untuk memastikan fenomena alam tersebut," katanya.
Kasatker BBPJN Wilayah I Jatim, Deny Purba Indarsa mengatakan cuaca ekstrem dan tingginya intensitas hujan bulan ini memang telah membuat sejumlah JLS mengalami longsor.
Ia mengatakan, khusus untuk jalur di titik Dusun Panggungwaru Desa Sumberoto prioritas yang dilakukan pihaknya adalah membuat jalan fungsional agar jalur ini bisa kembali tembus dari Malang ke Blitar.
"Untuk faktor penyebabnya, sementara ini kesimpulan kita masih karena intensitas hujan dan cuaca ekstrem yang terjadi saat ini," ujarnya.
Ia menargetkan upaya perbaikan dengan membuat jalan fungsional itu akan rampung dalam 3-4 hari ini. "Itu yang prioritas awal. Kalau jalan yang permanen, akan kita lakukan menyusul," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024