Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) beberapa kali erupsi dengan visual letusan tidak teramati karena tertutup kabut pada Selasa sejak pukul 02.56 hingga 16.42 WIB.

"Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Selasa, 10 Desember 2024, pukul 16.42 WIB dan visual letusan tidak teramati," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Ghufron Alwi, dalam laporan tertulisnya di Lumajang.

Meskipun visual letusan gunung yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur itu tidak teramati, erupsi tersebut tetap terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 110 detik.

Sebelumnya juga terjadi erupsi pada pukul 14.44 WIB dengan visual letusan tidak teramati, namun erupsi itu terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 124 detik.

Petugas mencatat Gunung Semeru mengalami enam kali erupsi dengan visual letusan tidak teramati yakni mulai pukul 02.56 WIB, kemudian 10.21 WIB, lalu erupsi kembali pada pukul 13.02 WIB, 13.33 WIB, 14.44 WIB, dan pukul 16.42 WIB.

Ghufron menjelaskan Gunung Semeru masih berstatus Waspada sehingga Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan sejumlah rekomendasi, yakni masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer dari puncak (pusat erupsi).

Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.

"Masyarakat juga tidak boleh beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar," katanya.

Selain itu, masyarakat perlu mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar di sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Vicki Febrianto


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024