Pelatih Persebaya Surabaya Paul Munster menyatakan bahwa salah pengalaman buruk pertama yang harus dirasakannya adalah saat ia harus absen saat anak asuhnya menjamu tim tamu Arema FC pada laga lanjutan kompetisi Liga 1 pekan ke-13.

"Tentu saja, itu perasaan yang sangat buruk (absen). Ini yang pertama kali terjadi, saya telah melihat pelatih lain di lapangan memprotes, namun tidak ada kartu kuning. Tetapi saat saya melakukan, itu terjadi (pemberian kartu kuning)," ucap Munster saat mendampingi tim latihan di Stadion 10 November Surabaya, Senin.

Meskipun begitu, pihaknya sudah mempersiapkan segalanya untuk bisa memberikan taktik saat anak asuhnya melawan klub yang berjuluk Singo Edan itu.

"Kami menyiapkan video. Semua pemain sudah siap untuk pertandingan," katanya.

Bahkan pria asal Irlandia Utara itu juga menyakini jika banyak pelatih yang pernah mengalami hal serupa dengan melewatkan pertandingan timnya.

"Tentu saja, penting untuk hadir di sana. Namun saya yakin, para pemain sudah tahu rencana permainan, karena pelatih Uston dan staf menindaklanjuti dan melanjutkan apa yang sudah kami lakukan," ujarnya.

Sebelumnya, pelatih yang memiliki lisensi UEFA Pro tersebut, telah mengantongi dua kartu kuning. Pertama, didapat saat Persebaya melawan PSS Sleman di pekan pertama, kemudian yang kedua saat menghadapi Madura United di pekan ke-12.

Meskipun begitu, dirinya masih bisa melihat tim bertanding di bangku penonton Stadion Gelora Bung (GBT) Tomo Surabaya dan turut merayakan kemenangan tim setelah pertandingan.

Gol Persebaya tercipta berkat Flavio Silva pada menit ke-17, 90+6 (P) dan Malik Risaldi menit ke-21. Sedangkan gol Arema FC dari gol bunuh diri Slavko Damjanovic menit ke-44 dan William Moreira menit ke-83 (P).

Dari hasil pertandingan tersebut, Persebaya semakin kokoh di puncak klasemen sementara Liga 1 dengan mengemas 30 poin dari 13 pertandingan.

Sementara Arema FC berada di peringkat ketujuh dengan perolehan 21 poin dari 13 pertandingan.

Pewarta: Naufal Ammar Imaduddin

Editor : Vicki Febrianto


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024