Madiun - Atap sejumlah ruang di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Banjarejo yang terletak di Kelurahan Banjarejo, Kecamatan Taman, Kota Madiun roboh, akibat diterjang angin kencang dan hujan deras yang terjadi di wilayah setempat, Rabu (4/4). Kepala SDN Banjarejo, Mariyanto, Kamis mengatakan, atap ruang yang roboh adalah ruang kelas II dan gudang sekolah. Kini, bangunan tersebut tidak dapat digunakan lagi karena hanya tinggal temboknya saja. "Atapnya roboh pada Rabu (4/4) sore kemarin. Saat itu angin kencang dan hujan deras melanda kawasan Madiun dan sekitar sejak Rabu (4/4) sore hingga kamis dini hari," ujar Mariyanto kepada wartawan. Ia menilai, robohnya atap sekolah tersebut lebih disebabkan karena usia bangunan yang sudah tua. Sehingga, saat hujan deras disertai angin kencang melanda, atap ruang kelas tersebut tidak mampu menahannya dan akhirnya runtuh. Akibat robohnya atap tersebut, proses belajar-mengajar di sekolah setempat sempat terganggu. Pihak sekolah terpaksa memberlakukan jam giliran untuk siswa kelas I dan kelas II. "Ruang kelas I digunakan bergantian. Untuk kelas I masuk pagi, sedangkan kelas II masuk setelah siswa kelas I pulang. Hal ini akan berlangsung hingga kelas II memiliki ruang kelas kembali," terang dia. Seorang siswa setempat yang rumahnya dekat dengan bangunan SDN Banjarejo, Rendi, mengaku mengetahui saat atap kelas sekolahnya roboh. "Saat itu saya sedang bermain bola di halaman sekolah dengan sejumlah teman. Tiba-tiba terdengar suara gemuruh dari arah ruang kelas II dan gudang. Setelah saya lihat, atapnya telah runtuh," kata Rendi. Hingga Kamis siang, sejumlah siswa, guru, dan penjaga sekolah masih bergotong-royong membersihkan sisa-sisa genting, peralatan sekolah, dan bangunan yang runtuh. Pihak sekolah berharap Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun segera memperbaiki atap bangunan sekolahnya yang roboh, agar proses belajar-mengajar di sekolah setempat kembali lancar. Sementara, angin kencang juga melanda di Desa Sawahan dan Lebakayu, Kecamatan Sawahan Kabupaten Madiun. Akibatnya, sembilan rumah milik warga mengalami rusak berat dan 27 rumah lainnya rusak ringan. Salah satu warga desa setempat, Sutari, mengatakan, kerusakan rumah terjadi pada bagian atap serta sebagian tembok yang ambruk. Kerusakan rumah juga menyebabkan berbagai perabot rumah tangga milik warga rusak tertimpa atap atau genting yang jatuh. "Angin kencang terjadi sangat cepat. Tiba-tiba saja genting sudah beterbangan dan sebagian tembok juga ambruk. Angin kencang juga menumbangkan sejumlah pohon di jalanan desa dan kecamatan," kata Sutari. Warga desa berharap, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Madiun segera memberikan bantuan kepada warga yang atap dan tembok rumahnya ambruk. (*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012