Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin menyaksikan Fire Power Demo (FPD) Latihan Angkasa Yudha TNI Angkatan Udara (AU) di Air Weapon Range (AWR) Pandanwangi, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Selasa.
"Fire Power Demo 2024 kali ini dilakukan untuk mengukur kesiapan operasional pertahanan udara TNI AU," kata Menhan Sjafrie di Lumajang.
Menurutnya Fire Power Demo 2024 dirancang sebagai ajang unjuk kemampuan strategis TNI AU dalam operasi gabungan udara dan darat guna mendukung kesiapan operasional pertahanan udara nasional.
Ia juga menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada seluruh prajurit TNI AU yang selama ini berjuang mempertahankan keamanan udara Republik Indonesia.
"Sekali lagi saya merasa bangga atas kerja keras seluruh prajurit TNI AU. Saya yakin melalui sinergi dan kolaborasi yang solid, TNI AU akan mampu melaksanakan berbagai tugas di masa mendatang dengan sukses, sehingga terus menjadi kebanggaan bangsa Indonesia," katanya.
Sementara Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI M. Tonny Harjono mengatakan latihan Angkasa Yudha 2024 merupakan latihan puncak Angkatan Udara dengan melibatkan 59 pesawat dengan jumlah personel sebanyak 2.512 orang.
Puluhan pesawat dari berbagai jenis yang meliputi unsur pesawat tempur, angkut, helikopter, dan intai, serta sejumlah alutsista dari Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) juga dikerahkan dengan total personel yang terlibat lebih dari 2.512 orang dari berbagai satuan di jajaran TNI AU.
"Fire Power Demo itu menunjukkan kekuatan Angkatan Udara sebagai satu kesatuan dalam rangka melaksanakan 16 operasi udara sesuai doktrin operasi udara yang tujuannya melatih kesiapsiagaan TNI AU," katanya.
Misi yang dilaksanakan pada Fire Power Demo meliputi penerjunan pasukan, infiltrasi, pengisian bahan bakar udara (air-to-air refueling), pertempuran darat, pembebasan tawanan, dan berbagai misi lainnya lainnya. Total ada 16 misi untuk menunjukkan kemampuan Alpalhankam dan keterpaduan satuan di medan latihan.
Fire Power Demo merupakan puncak dari rangkaian Latihan Angkasa Yudha 2024. Sebelumnya, telah dilaksanakan beberapa tahapan latihan mulai dari Gladi Posko dan War Gaming yang digelar di Seskoau Lembang, serta Geladi Lapangan atau Manuver Lapangan di Area Jawa Timur.
Skenario yang digunakan dalam Fire Power Demo disusun sedemikian rupa agar mencerminkan ancaman nyata, sehingga TNI AU selalu siap menghadapi berbagai potensi tantangan pertahanan di masa depan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
"Fire Power Demo 2024 kali ini dilakukan untuk mengukur kesiapan operasional pertahanan udara TNI AU," kata Menhan Sjafrie di Lumajang.
Menurutnya Fire Power Demo 2024 dirancang sebagai ajang unjuk kemampuan strategis TNI AU dalam operasi gabungan udara dan darat guna mendukung kesiapan operasional pertahanan udara nasional.
Ia juga menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada seluruh prajurit TNI AU yang selama ini berjuang mempertahankan keamanan udara Republik Indonesia.
"Sekali lagi saya merasa bangga atas kerja keras seluruh prajurit TNI AU. Saya yakin melalui sinergi dan kolaborasi yang solid, TNI AU akan mampu melaksanakan berbagai tugas di masa mendatang dengan sukses, sehingga terus menjadi kebanggaan bangsa Indonesia," katanya.
Sementara Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI M. Tonny Harjono mengatakan latihan Angkasa Yudha 2024 merupakan latihan puncak Angkatan Udara dengan melibatkan 59 pesawat dengan jumlah personel sebanyak 2.512 orang.
Puluhan pesawat dari berbagai jenis yang meliputi unsur pesawat tempur, angkut, helikopter, dan intai, serta sejumlah alutsista dari Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) juga dikerahkan dengan total personel yang terlibat lebih dari 2.512 orang dari berbagai satuan di jajaran TNI AU.
"Fire Power Demo itu menunjukkan kekuatan Angkatan Udara sebagai satu kesatuan dalam rangka melaksanakan 16 operasi udara sesuai doktrin operasi udara yang tujuannya melatih kesiapsiagaan TNI AU," katanya.
Misi yang dilaksanakan pada Fire Power Demo meliputi penerjunan pasukan, infiltrasi, pengisian bahan bakar udara (air-to-air refueling), pertempuran darat, pembebasan tawanan, dan berbagai misi lainnya lainnya. Total ada 16 misi untuk menunjukkan kemampuan Alpalhankam dan keterpaduan satuan di medan latihan.
Fire Power Demo merupakan puncak dari rangkaian Latihan Angkasa Yudha 2024. Sebelumnya, telah dilaksanakan beberapa tahapan latihan mulai dari Gladi Posko dan War Gaming yang digelar di Seskoau Lembang, serta Geladi Lapangan atau Manuver Lapangan di Area Jawa Timur.
Skenario yang digunakan dalam Fire Power Demo disusun sedemikian rupa agar mencerminkan ancaman nyata, sehingga TNI AU selalu siap menghadapi berbagai potensi tantangan pertahanan di masa depan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024