Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) Persebaya Surabaya Ram Surahman menyatakan pada pertandingan pekan ke-11 Liga 1 Indonesia di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) mencatat jumlah penonton terbanyak sekaligus memecahkan rekor diantara klub lainnya dengan total 27.190 penonton.
"Alhamdulillah pertandingan berjalan lancar. Secara jumlah penonton juga terbanyak sepanjang kami di Liga 1 musim ini (hingga pekan ke-11). (Penonton) kami yang terakhir jumlah penontonnya 25.636 waktu lawan PSS Sleman, lawan Persija terdata 27.190," ucap Ram di Surabaya, Sabtu.
Peningkatan jumlah penonton tersebut, kata dia, juga merupakan upaya yang sebelumnya dilakukan dengan memberi kesempatan masyarakat untuk membeli tiket jauh-jauh hari.
"Dari pertandingan melawan PSM Makassar di GBT, kami sudah jauh-jauh hari mengumumkan jika ada pertandingan melawan Persija pada 22 November, itu kami umumkan saat tanggal 1," katanya.
Oleh karena itu, pihaknya juga akan menggunakan cara yang sama saat Persebaya menjamu Arema FC pada Sabtu, 7 Desember 2024.
Namun, jika dibandingkan saat penyelenggaraan Liga 1 pada 2018 yang secara keseluruhan dihadiri sekitar 400 ribu penonton, menurut Ram, hal tersebut masih sangat jauh untuk dicapai.
"Ya ini memang kondisi yang saya kira semua tahu, mungkin tidak hanya di Persebaya karena hampir semua penonton Liga 1 turun. LIB juga kemarin mengatakan situasinya seperti itu. Makanya kami yang di panpel ini juga coba melakukan beberapa inovasi-inovasi supaya orang itu tetap mau datang ke stadion," ujarnya.
Ram menambahkan, inovasi tersebut seperti penyediaan tribun keluarga di Gate 1 yang terus dibuka meskipun saat pertandingan big match.
Tak hanya itu, pihaknya juga melakukan upaya dengan mengajak player escort pada setiap laga Persebaya yang berlangsung di Stadion GBT Surabaya.
"Saya kira Persebaya satu-satunya tim di Liga 1 ya yang dari tahun kemarin konsisten selalu ada player escort, itu kelihatannya sederhana tetapi itu juga merupakan bentuk kampanye karena disiarkan di televisi juga," tuturnya.
Tidak hanya player escort, pihaknya juga selalu menyisipkan pesan-pesan damai melalui kerja sama dengan para suporter sebelum pertandingan berlangsung.
"Seperti laga Persebaya lawan Persija, yang sebelum pertandingan sejumlah suporter keliling stadion sambil membawa spanduk oesan damai. Karena pesan damai mau kami sampaikan disini," ucap Ram.
Ram juga mengapresiasi semua suporter yang hadir di Stadion GBT saat laga Persebaya lawan Persija, karena sudah menunjukkan sifat-sifat kedewasaan. Dalam laga tersebut, penonton keluarga juga semakin banyak, yang rencananya akan diterapkan saat menjamu Arema FC.
Meskipun begitu, pihaknya juga tidak mengelak jika masih terdapat suporter Persija yang hadir di stadion meskipun jauh-jauh hari sudah menyampaikan surat resmi agar tidak hadir ke Stadion GBT.
"Ya kami berharap PSSI juga mulai membuka dirilah. Saya kira hari ini juga secara resmi sebetulnya kami mengirim surat larangan untuk Jakmania datang. Tapi kemudian tadi di lapangan ya kami harus menyampaikan fakta, tetap masih ada Jakmania datang. Tetapi ini clear tidak ada atribut dari Persija apapun yang masuk," ujar Ram.
Dirinya berharap, ke depan semua orang bisa menikmati pertandingan sepak bola Indonesia tanpa ada rasa takut dan tidak nyaman saat datang ke stadion.
"Jadi jika nonton ya sudah nonton saja, nanti kami juga tetap membuka tribun keluarga. Kedepannya tetap nanti kami bikin fun di stadion, karena itu memang upaya orang-orang mencari hiburan," ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024