Bojonegoro - Harga sejumlah bahan pokok di Bojonegoro, Jatim, menjelang kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang rencananya diberlakukan per 1 April dalam sepekan terakhir merangkak naik, kecuali beras yang cenderung stabil. "Harga- harga kebutuhan pokok mengalami perubahan karena terpengaruh rencana kenaikan harga BBM," kata seorang pedagang beras di Pasar Banjarjo, di Desa Banjarjo, Kecamatan Kota, Sakim, Rabu. Ia menjelaskan, harga bahan pokok yang naik di antaranya gula, minyak curah, minyak tanah, karena terpengaruh naiknya biaya transportasi. Harga beras cenderung stabil karena panen padi yang berlangsung secara merata di Bojonegoro dan Tuban. "Biasanya kalau ada rencana kenaikan BBM, harga beras sudah merangkak naik. Tapi, karena panen berlangsung merata di Bojonegoro dan Tuban, harga beras tetap stabil," kata seorang pedagang beras lainnya di pasar setempat, Ny. Evy Waris, menambahkan. Harga beras panenan baru berkisar Rp6.700-Rp6.800/kg, beras miskin Rp6.400/kg, beras poles kualitas sedang berkisar Rp7.400-Rp7.700/kg dan beras poles super berkisar Rp8.000-Rp8.400/kg. Sementara itu, harga gula di tingkat konsumen naik menjadi Rp10.500/kg dari sepekan sebelumnya Rp10.000/kg, harga minyak curah Rp11.500/kg sedangkan sepekan sebelumnya Rp11.000/kg, dan harga minyak tanah yang semula Rp9.700/liter naik menjadi Rp10.300/liter. "Harga minyak tanah, dalam tiga hari ini, selalu naik berkisar Rp200/liter," kata Ny. Endang, pedagang pracangan di Pasar Banjarjo menambahkan. Baik Sakim, Ny. Evy Waris dan Ny. Endang memperkirakan, kemungkinan harga berbagai kebutuhan pokok di Bojonegoro akan terus meningkat setelah harga BBM benar-benar naik. "Semua harga kebutuhan pokok jelas akan menyesuaikan," kata Waris menegaskan. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012