Universitas Bojonegoro (Unigoro) berkolaborasi bersama DPRD Jawa Timur melakukan upaya penguatan toleransi beragama khususnya di kalangan mahasiswa, melalui sarasehan kebangsaan dengan mengusung tema Peran Mahasiswa Dalam Memupuk Toleransi di tengah Keberagaman.
"DPRD Jawa Timur konsisten menguatkan nilai-nilai keberagaman, untuk itu mahasiswa juga harus ikut menjadi agen toleransi keberagaman," kata anggota DPRD Jawa Timur Freddy Poernomo di Bojonegoro, Jawa Timur, Minggu.
Freddy mendorong setiap mahasiswa untuk memfasilitasi dialog antarpihak, seperti dengan komunitas maupun lembaga pemerintahan, supaya mereka dapat memberikan makna positif bagi almamater, masyarakat dan negara.
"Nilai keberagaman harus tetap dijaga. Slogan Bhinneka Tunggal Ika harus dimaknai dan dihayati dengan sebaik-baiknya," kata Freddy.
Dalam sarasehan kebangsaan di Unigoro menghadirkan Ketua PP GP Ansor, H. Muhammad Hasan Bisri, dan akademisi Unigoro, M. Bakhru Thohir. Keduanya mengajak mahasiswa melakukan aksi toleransi melalui hal-hal yang sederhana.
Disampaikan Bisri, Indonesia adalah realitas wujud sebagai bangsa yang plural dari segi budaya, etnis, suku, bahasa, maupun agama, yang sudah disadari oleh para pendiri bangsa.
"Oleh karena itu lahirlah Pancasila sebagai dasar negara. Jangan sampai kita beragama secara otoriter, tapi justru mengorbankan akal sehat," kata Bisri.
Sementara itu narasumber lainnya, Bakhru menekankan keberagaman memiliki dua sisi berseberangan, bisa memicu persatuan maupun perpecahan.
Dia mengutip kalimat dari Gus Dur, bahwa semakin tinggi ilmu seseorang makan semakin besar rasa toleransinya.
"Sehingga penting bagi setiap individu agar welcome terhadap ilmu maupun wawasan yang baru," ungkapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
"DPRD Jawa Timur konsisten menguatkan nilai-nilai keberagaman, untuk itu mahasiswa juga harus ikut menjadi agen toleransi keberagaman," kata anggota DPRD Jawa Timur Freddy Poernomo di Bojonegoro, Jawa Timur, Minggu.
Freddy mendorong setiap mahasiswa untuk memfasilitasi dialog antarpihak, seperti dengan komunitas maupun lembaga pemerintahan, supaya mereka dapat memberikan makna positif bagi almamater, masyarakat dan negara.
"Nilai keberagaman harus tetap dijaga. Slogan Bhinneka Tunggal Ika harus dimaknai dan dihayati dengan sebaik-baiknya," kata Freddy.
Dalam sarasehan kebangsaan di Unigoro menghadirkan Ketua PP GP Ansor, H. Muhammad Hasan Bisri, dan akademisi Unigoro, M. Bakhru Thohir. Keduanya mengajak mahasiswa melakukan aksi toleransi melalui hal-hal yang sederhana.
Disampaikan Bisri, Indonesia adalah realitas wujud sebagai bangsa yang plural dari segi budaya, etnis, suku, bahasa, maupun agama, yang sudah disadari oleh para pendiri bangsa.
"Oleh karena itu lahirlah Pancasila sebagai dasar negara. Jangan sampai kita beragama secara otoriter, tapi justru mengorbankan akal sehat," kata Bisri.
Sementara itu narasumber lainnya, Bakhru menekankan keberagaman memiliki dua sisi berseberangan, bisa memicu persatuan maupun perpecahan.
Dia mengutip kalimat dari Gus Dur, bahwa semakin tinggi ilmu seseorang makan semakin besar rasa toleransinya.
"Sehingga penting bagi setiap individu agar welcome terhadap ilmu maupun wawasan yang baru," ungkapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024