Pemerintah terus mengkaji dan memperdalam formula subsidi energi, terutama harga BBM dan listrik lewat bantuan langsung ke masyarakat agar bantuan dari pemerintah itu dapat tepat sasaran.
"Pemerintah sedang memperdalam itu dan sedang menghitung langkah kompensasi apa yang mau dilakukan. Usulannya tentu diharapkan bisa dalam bentuk yang langsung ke masyarakat. Itu pun pemerintah sedang melakukan kajian," kata Menko bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa.
Airlangga menjelaskan subsidi energi menjadi salah satu perhatian dari Presiden Prabowo Subianto agar daya beli kelas menengah tidak mengalami penurunan.
Senada dengan itu, Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional Mari Elka Pangestu mengatakan pihaknya turut memberi masukan terkait beberapa opsi subsidi energi lewat bantuan langsung.
Menurut Mari Elka, formula subsidi lewat bantuan langsung tunai (BLT) harus dikaji terlebih dahulu dampaknya terhadap inflasi, daya beli, industri yang berkaitan dan terutama kemampuan APBN.
"Ini semua harus dihitung secara menyeluruh untuk menganalisa opsi mana yang paling baik. Dan kapan dilakukan, apakah sekaligus, apakah bertahap, itu semua kan mempunyai konsekuensi yang berbeda," kata Mari Elka.
Saat ditanya lebih lanjut soal bantuan tunai, Mari Elka menekankan bahwa tujuan dari penyaluran subsidi itu untuk membantu masyarakat yang berpendapatan rendah dan agar bantuan tersebut tepat sasaran.
Berbagai opsi dari subsidi tersebut juga bermacam-macam, baik melalui penyesuaian harga yang lebih rendah untuk masyarakat penerima manfaat, atau bantuan tunai secara langsung, maupun kombinasi dari keduanya.
Ia juga mengingatkan bahwa bantuan itu tidak hanya diperuntukkan oleh masyarakat miskin dan berpendapatan rendah, tetapi juga masyarakat rentan miskin dan kelas menengah, demi menjaga daya beli tidak menurun.
"Program stimulus seperti apa untuk mempertahankan daya beli, sampai dengan kita bisa meningkatkan pertumbuhan. Sebetulnya kalau pertumbuhan naik harusnya semua akan terbantu dengan pekerjaan dan pendapatan. Tapi kan sementara ini kita harus menjaga pertumbuhan dengan menjaga daya beli," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
"Pemerintah sedang memperdalam itu dan sedang menghitung langkah kompensasi apa yang mau dilakukan. Usulannya tentu diharapkan bisa dalam bentuk yang langsung ke masyarakat. Itu pun pemerintah sedang melakukan kajian," kata Menko bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa.
Airlangga menjelaskan subsidi energi menjadi salah satu perhatian dari Presiden Prabowo Subianto agar daya beli kelas menengah tidak mengalami penurunan.
Senada dengan itu, Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional Mari Elka Pangestu mengatakan pihaknya turut memberi masukan terkait beberapa opsi subsidi energi lewat bantuan langsung.
Menurut Mari Elka, formula subsidi lewat bantuan langsung tunai (BLT) harus dikaji terlebih dahulu dampaknya terhadap inflasi, daya beli, industri yang berkaitan dan terutama kemampuan APBN.
"Ini semua harus dihitung secara menyeluruh untuk menganalisa opsi mana yang paling baik. Dan kapan dilakukan, apakah sekaligus, apakah bertahap, itu semua kan mempunyai konsekuensi yang berbeda," kata Mari Elka.
Saat ditanya lebih lanjut soal bantuan tunai, Mari Elka menekankan bahwa tujuan dari penyaluran subsidi itu untuk membantu masyarakat yang berpendapatan rendah dan agar bantuan tersebut tepat sasaran.
Berbagai opsi dari subsidi tersebut juga bermacam-macam, baik melalui penyesuaian harga yang lebih rendah untuk masyarakat penerima manfaat, atau bantuan tunai secara langsung, maupun kombinasi dari keduanya.
Ia juga mengingatkan bahwa bantuan itu tidak hanya diperuntukkan oleh masyarakat miskin dan berpendapatan rendah, tetapi juga masyarakat rentan miskin dan kelas menengah, demi menjaga daya beli tidak menurun.
"Program stimulus seperti apa untuk mempertahankan daya beli, sampai dengan kita bisa meningkatkan pertumbuhan. Sebetulnya kalau pertumbuhan naik harusnya semua akan terbantu dengan pekerjaan dan pendapatan. Tapi kan sementara ini kita harus menjaga pertumbuhan dengan menjaga daya beli," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024