Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lamongan, Jawa Timur mencatat ada ratusan rumah di wilayah tersebut yang mengalami kerusakan akibat terdampak bencana hidrometeorologi pada periode 1-3 November 2024.

Plh. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, Joko Raharto mengatakan bahwa ratusan rumah warga yang terdampak bencana akibat cuaca ekstrem itu berada di dua wilayah yakni, Kecamatan Modo dan Kecamaran Sukorame.

"Sampai saat ini sudah ada 109 rumah yang terdampak akibat cuaca ekstrem dan dampak bencana hidrometeorologi berupa angin kencang atau puting beliung," ujarnya saat dikonfirmasi di Lamongan, Senin.

Joko menjelaskan, ratusan rumah tersebut mengalami kerusakan bervariasi mulai dari kategori ringan, sedang dan berat. Selain rumah, dampak bencana cuaca ekstrem itu juga menyebabkan kandang ternak dan fasilitas umum rusak serta puluhan pohon tumbang.

"Selain ratusan rumah yang terdampak, kandang hewan ternak milik warga, beberapa fasilitas umum dan puluhan pohon juga tumbang," katanya.

Saat ini BPBD setempat telah melakukan pendistribusian bantuan material asbes dan kayu, serta logistik lainnya ke para korban yang terdampak bencana tersebut, khususnya yang adq di Desa Yungyang dan Pule, Kecamatan Modo.

"Pemkab Lamongan melalui BPBD menyalurkan bantuan stimulan untuk masyarakat yang terdampak," terang Joko.

Ia mengimbau kepada warga di daerahnya untuk waspada terhadap cuaca ekstrem di masa pancaroba atau masa transisi dari musim kemarau ke musim hujan.

Sebagai antisipasi dan upaya yang harus dilakukan warga tak lain adalah melakukan pengecekan atap rumah, memotong ranting pohon yang sudah rapuh, kemudian berlindung ditempat aman saat terjadi cuaca ekstrem dan mengikuti perkembangan informasi cuaca di website resmi Badan Meteorologi Klimatotologi dan Geofisika (BMKG).

Pewarta: Alimun Khakim

Editor : Vicki Febrianto


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024