Gerakan aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang, Jawa Timur untuk membeli cabai dari petani diharapkan dapat mencegah deflasi berkepanjangan.
"Lumajang adalah salah satu sentra cabai yang dalam 3 minggu terakhir ini tidak mengalami inflasi tapi mengalami deflasi sebesar 0,38 persen berdasarkan data dari Balai Pusat Statistik (BPS)," kata Penjabat Bupati Lumajang Indah Wahyuni di kabupaten setempat, Rabu.
Menurutnya deflasi yang terjadi artinya barang yang tersedia di Lumajang banyak tapi daya beli masyarakat kurang, sehingga pihaknya melihat yang menyebabkan deflasi adalah harga cabai, tahu, dan beras.
Kabupaten Lumajang merupakan penyangga pangan secara nasional dan dikenal dengan tanahnya yang subur karena berada di lereng Gunung Semeru, yang sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani dan salah satunya cabai yang menjadi komoditas unggulan di Kota Pisang itu.
Harga komoditas pertanian terutama cabai merah mengalami penurunan yang signifikan, bahkan harga jauh di bawah Harga Pokok Penjualan (HPP) yakni cabai merah besar di tingkat petani Rp5.000 dan jauh dibawah HPP sebesar Rp15.000, sedangkan harga di tingkat konsumen kisaran Rp28.000 hingga Rp30.000.
"Untuk mencapai HPP cabai merah besar, maka Pemerintah Kabupaten Lumajang melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian mengadakan Gerakan Aparatur Sipil Negara (ASN) Beli Cabai," tuturnya.
Gerakan tersebut diselenggarakan dengan dua tahap yakni tahap pertama dimulai pada 30 Oktober 2024 dengan menyediakan cabai sebanyak 940 kilogram dari petani, kemudian pada tahap kedua akan digelar pada 4 November 2024 dengan menyediakan bahan baku sambal itu sebanyak 715 kilogram dari petani.
"Saya mengajak empati bapak/ibu sekalian terutama Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk membeli cabai pada pagi hari ini demi menjaga stabilitas ekonomi di Kabupaten Lumajang," katanya.
Pj Bupati Lumajang juga berharap kepada seluruh jajaran yang peduli dengan petani dan produk unggulan Kabupaten Lumajang agar lebih berperan dan bekerjasama supaya petani dapat meningkatkan mutu dan kualitas produk pertanian khususnya cabai merah.
"Dengan gerakan itu maka dengan sendirinya kesejahteraan petani meningkat dan perekonomian di Kabupaten Lumajang juga meningkat," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
"Lumajang adalah salah satu sentra cabai yang dalam 3 minggu terakhir ini tidak mengalami inflasi tapi mengalami deflasi sebesar 0,38 persen berdasarkan data dari Balai Pusat Statistik (BPS)," kata Penjabat Bupati Lumajang Indah Wahyuni di kabupaten setempat, Rabu.
Menurutnya deflasi yang terjadi artinya barang yang tersedia di Lumajang banyak tapi daya beli masyarakat kurang, sehingga pihaknya melihat yang menyebabkan deflasi adalah harga cabai, tahu, dan beras.
Kabupaten Lumajang merupakan penyangga pangan secara nasional dan dikenal dengan tanahnya yang subur karena berada di lereng Gunung Semeru, yang sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani dan salah satunya cabai yang menjadi komoditas unggulan di Kota Pisang itu.
Harga komoditas pertanian terutama cabai merah mengalami penurunan yang signifikan, bahkan harga jauh di bawah Harga Pokok Penjualan (HPP) yakni cabai merah besar di tingkat petani Rp5.000 dan jauh dibawah HPP sebesar Rp15.000, sedangkan harga di tingkat konsumen kisaran Rp28.000 hingga Rp30.000.
"Untuk mencapai HPP cabai merah besar, maka Pemerintah Kabupaten Lumajang melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian mengadakan Gerakan Aparatur Sipil Negara (ASN) Beli Cabai," tuturnya.
Gerakan tersebut diselenggarakan dengan dua tahap yakni tahap pertama dimulai pada 30 Oktober 2024 dengan menyediakan cabai sebanyak 940 kilogram dari petani, kemudian pada tahap kedua akan digelar pada 4 November 2024 dengan menyediakan bahan baku sambal itu sebanyak 715 kilogram dari petani.
"Saya mengajak empati bapak/ibu sekalian terutama Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk membeli cabai pada pagi hari ini demi menjaga stabilitas ekonomi di Kabupaten Lumajang," katanya.
Pj Bupati Lumajang juga berharap kepada seluruh jajaran yang peduli dengan petani dan produk unggulan Kabupaten Lumajang agar lebih berperan dan bekerjasama supaya petani dapat meningkatkan mutu dan kualitas produk pertanian khususnya cabai merah.
"Dengan gerakan itu maka dengan sendirinya kesejahteraan petani meningkat dan perekonomian di Kabupaten Lumajang juga meningkat," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024