Pondok Pesantren An-Nur 2 Malang memberikan penghargaan kepada Sekretaris One Pesantren One Product (OPOP) Jawa Timur, M. Ghofirin sebagai Tokoh Penggerak Ekonomi Pesantren atas peran aktifnya dalam menggerakkan kemandirian ekonomi pesantren di Jatim.

Ghofirin mengaku bersyukur kepada Allah SWT dan mengucapkan terima kasih kepada keluarga besar Pondok Pesantren An-Nur 2 Malang yang telah memberikan penghargaan sebagai tokoh penggerak ekonomi pesantren.

"Saya rasa ini adalah keberhasilan kita bersama, baik tim OPOP, pondok pesantren peserta OPOP, dan semua yang terlibat dalam program OPOP," kata Ghofirin dalam keterangannya, Kamis.

Lebih lanjut, Ghofirin mengungkapkan bahwa program OPOP Jawa Timur sudah berjalan sejak tahun 2019 dan telah berhasil menggerakkan lebih dari 1.000 pondok pesantren untuk meningkatkan kemandirian ekonominya. 

Ghofirin yang juga aktif sebagai dosen Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) itu menyampaikan bahwa pesantren di Jawa Timur dari dulu sudah mandiri, namun di era sekarang lebih didorong lagi agar tidak hanya sekadar mandiri, tapi juga mampu menjadi agen peningkatan kesejahteraan masyarakat. 

Ia menambahkan, Program OPOP memiliki tujuan akhir untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sehingga Pemerintah Provinsi Jawa Timur melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kemandirian ekonomi pesantren mengingat ekosistem di wilayah tersebut memiliki potensi yang luar biasa.

"Dengan harapan pesantren akan turut berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, minimal di sekitar pesantren,” kata Ghofirin.

Sementara itu, Pengasuh Pondok Pesantren An-Nur 2 Malang KH Fathul Bari mengatakan bahwa sudah saatnya pesantren di Jawa Timur dan Indonesia berkontribusi dalam upaya pemberdayaan masyarakat, lebih khusus bidang ekonominya.
 
"Pesantren ini kan sudah ada sejak sebelum lahirnya Negara Indonesia dan sudah tidak diragukan lagi kiprahnya dalam dunia pendidikan dan dakwah di Nusantara. Nah, di era modern saat ini, kiprah pesantren harus didorong lebih dari itu, yakni turut berkiprah dalam upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat agar kesejahteraan mereka meningkat,” kata Kiai Fathul Bari.

Lebih lanjut Kiai Fathul Bari mengatakan bahwa saat ini sudah banyak program yang diinisiasi oleh pemerintah, baik pemerintah pusat maupun pemerintah provinsi, untuk meningkatkan kemandirian ekonomi pondok pesantren. Bahkan stakeholder lain, seperti Bank Indonesia, juga memiliki program kemandirian ekonomi pondok pesantren. 

"Ahamdulillah, saat ini perhatian pemerintah sangat serius dalam meningkatkan kemandirian ekonomi pondok pesantren. Di Jawa Timur,  pesantren yang saya pimpin ini mengikuti program OPOP. Alhamdulillah, sejak mengikuti program OPOP, usaha yang dirintis di pesantren ini terus mengalami peningkatan, bahkan sudah bisa ekspor,” ungkap Kiai Fathul Bari.
 

Pewarta: Willi Irawan

Editor : Vicki Febrianto


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024