Universitas Brawijaya (UB) meluncurkan majalah Mimbar Magazine, yakni majalah kampus yang terbit per semester yang sebelumnya adalah tabloid kampus yang terbit sejak 1970.
Selain peluncuran Mimbar Magazine, juga dilakukan pengukuhan Duta Keterbukaan Informasi Publik (KIP) yang digagas oleh Divisi Informasi dan Kehumasan UB di auditorium UB, Rabu.
Rektor UB, Prof Widodo dalam sambutan secara virtual mengatakan Humas adalah garda terdepan dalam upaya membangun citra institusi, sehingga upaya Divisi Informasi dan Kehumasan UB untuk meningkatkan upaya keterbukaan informasi publik sangat tepat.
Menurut survei Asosiasi Humas Indonesia, kata Prof Widodo, sebanyak 89 persen percaya bahwa reputasi institusi yang baik tidak bisa terbangun tanpa peran humas, termasuk citra kampus dan institusi.
Baca juga: Magister Ilkom UB kerja sama akademik dengan Australia
"Ini membuktikan bahwa Humas punya peran penting dan krusial untuk menghubungkan informasi antara kampus dengan publik,” kata Prof. Widodo.
Untuk itu, katanya, humas harus bisa memberikan informasi yang cepat, tepat, dan akurat, khususnya di era digital seperti saat ini, sehingga bisa memastikan informasi untuk membangun kepercayaan publik pada kampus.
"Saya ucapkan selamat atas diluncurkannya Mimbar Magazine UB. Semoga majalah ini bisa menjadi platform penting untuk menyebarluaskan ide, program unggulan dan social impact dari UB pada masyarakat,” tuturnya.
Ia mengapresiasi atas terpilihnya mahasiswa yang menjadi Duta KIP. "Duta KIP memiliki peran penting dalam mewujudkan transparansi dan keterbukaan informasi di lingkungan kampus," ujarnya.
Ia mencontohkan ada demonstrasi terkait kenaikan uang kuliah tunggal (UKT) beberapa waktu lalu itu mencerminkan informasi yang diterima oleh masyarakat kurang akurat.
Oleh arena itu, katanya, UB harus menjadi kampus yang transparan dan informasinya mudah diakses publik dan informasi itu akurat.
Sementara itu, Kepala Divisi Informasi dan Kehumasan UB, Zulfaidah Penata Gama, SSi., MSi., PhD mengatakan bahwa sebelumnya Mimbar adalah tabloid kampus pertama yang ada sejak Desember 1970.
Sebelum menjadi Mimbar Magazine, lanjutnya, ini adalah tabloid kampus pertama di Indonesia sebagai produk dari Humas UB untuk membantu menyebarkan tentang kebijakan kampus, serta inovasi dosen dan mahasiswa.
“Dengan diluncurkannya Mimbar Magazine, semoga bisa diterbitkan dua kali dalam setahun,” ujarnya.
Sementara itu, untuk Duta KIP, ada 39 mahasiswa dari seluruh fakultas yang mendaftar dan menjalani beberapa tahapan seleksi hingga akhirnya terjaring 10 besar.
Dari 10 finalis tersebut, terpilih sebagai Duta KIP UB 2024 adalah Pascal Kornelius Stevanus, mahasiswa Program Studi (Prodi) Sastra Prancis Fakultas Ilmu Budaya (FIB) semester 7.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Selain peluncuran Mimbar Magazine, juga dilakukan pengukuhan Duta Keterbukaan Informasi Publik (KIP) yang digagas oleh Divisi Informasi dan Kehumasan UB di auditorium UB, Rabu.
Rektor UB, Prof Widodo dalam sambutan secara virtual mengatakan Humas adalah garda terdepan dalam upaya membangun citra institusi, sehingga upaya Divisi Informasi dan Kehumasan UB untuk meningkatkan upaya keterbukaan informasi publik sangat tepat.
Menurut survei Asosiasi Humas Indonesia, kata Prof Widodo, sebanyak 89 persen percaya bahwa reputasi institusi yang baik tidak bisa terbangun tanpa peran humas, termasuk citra kampus dan institusi.
Baca juga: Magister Ilkom UB kerja sama akademik dengan Australia
"Ini membuktikan bahwa Humas punya peran penting dan krusial untuk menghubungkan informasi antara kampus dengan publik,” kata Prof. Widodo.
Untuk itu, katanya, humas harus bisa memberikan informasi yang cepat, tepat, dan akurat, khususnya di era digital seperti saat ini, sehingga bisa memastikan informasi untuk membangun kepercayaan publik pada kampus.
"Saya ucapkan selamat atas diluncurkannya Mimbar Magazine UB. Semoga majalah ini bisa menjadi platform penting untuk menyebarluaskan ide, program unggulan dan social impact dari UB pada masyarakat,” tuturnya.
Ia mengapresiasi atas terpilihnya mahasiswa yang menjadi Duta KIP. "Duta KIP memiliki peran penting dalam mewujudkan transparansi dan keterbukaan informasi di lingkungan kampus," ujarnya.
Ia mencontohkan ada demonstrasi terkait kenaikan uang kuliah tunggal (UKT) beberapa waktu lalu itu mencerminkan informasi yang diterima oleh masyarakat kurang akurat.
Oleh arena itu, katanya, UB harus menjadi kampus yang transparan dan informasinya mudah diakses publik dan informasi itu akurat.
Sementara itu, Kepala Divisi Informasi dan Kehumasan UB, Zulfaidah Penata Gama, SSi., MSi., PhD mengatakan bahwa sebelumnya Mimbar adalah tabloid kampus pertama yang ada sejak Desember 1970.
Sebelum menjadi Mimbar Magazine, lanjutnya, ini adalah tabloid kampus pertama di Indonesia sebagai produk dari Humas UB untuk membantu menyebarkan tentang kebijakan kampus, serta inovasi dosen dan mahasiswa.
“Dengan diluncurkannya Mimbar Magazine, semoga bisa diterbitkan dua kali dalam setahun,” ujarnya.
Sementara itu, untuk Duta KIP, ada 39 mahasiswa dari seluruh fakultas yang mendaftar dan menjalani beberapa tahapan seleksi hingga akhirnya terjaring 10 besar.
Dari 10 finalis tersebut, terpilih sebagai Duta KIP UB 2024 adalah Pascal Kornelius Stevanus, mahasiswa Program Studi (Prodi) Sastra Prancis Fakultas Ilmu Budaya (FIB) semester 7.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024