Salah seorang korban kecelakaan pesawat SAM Air di sekitar Bandara Panua, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo dikabarkan berencana menghadiri kegiatan di Palu, Provinsi Sulawesi Tengah.
Korban atas nama Sri Meyke Male satu-satunya penumpang pesawat SAM Air yang meninggal dunia saat insiden jatuhnya pesawat itu pada Ahad.
Ibu korban, Sofian Hadati, di Pohuwato mengatakan korban berangkat dari Bandara Djalaluddin Gorontalo pada pukul 07.03 Wita, dengan diantar ke bandara oleh keluarga bersama anak-anak korban.
"Anak saya tujuan ke Kota Palu untuk menemui suaminya yang bekerja di sana, sekaligus menghadiri agenda penting," kata dia.
Ia mengatakan pihak keluarga mengetahui insiden kecelakaan pesawat yang ditumpangi anaknya itu dari pihak bandara, sehingga ia langsung mencari informasi lebih dalam terkait dengan kebenaran insiden tersebut.
Setelah memastikan kebenaran jatuhnya pesawat SAM Air, ia lalu menghubungi keluarga yang bekerja di Bandara Djalaluddin Gorontalo untuk lebih memastikan kebenaran kabar tersebut.
Setelah memastikan anaknya menjadi korban kecelakaan pesawat, ia segera menginformasikan kepada suami korban, bahwa istrinya telah mengalami kecelakaan pesawat.
"Setelah memastikan semuanya, saya bersama dua anak dari anak saya menuju ke Rumah Sakit Bumi Panua Pohuwato. Kami melihat nyawa anak saya tidak tertolong," ucap dia.
Jenazah korban Sri Meyke Male telah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Gorontalo dan direncanakan diserahkan ke pihak keluarga pada Senin (21/10).
Saat ini, kediaman korban di Kelurahan Tamalate, Kecamatan Kota Timur, Kota Gorontalo, telah dipenuhi keluarga maupun kerabat korban, yang datang untuk menyampaikan duka cita dan bela sungkawa.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Korban atas nama Sri Meyke Male satu-satunya penumpang pesawat SAM Air yang meninggal dunia saat insiden jatuhnya pesawat itu pada Ahad.
Ibu korban, Sofian Hadati, di Pohuwato mengatakan korban berangkat dari Bandara Djalaluddin Gorontalo pada pukul 07.03 Wita, dengan diantar ke bandara oleh keluarga bersama anak-anak korban.
"Anak saya tujuan ke Kota Palu untuk menemui suaminya yang bekerja di sana, sekaligus menghadiri agenda penting," kata dia.
Ia mengatakan pihak keluarga mengetahui insiden kecelakaan pesawat yang ditumpangi anaknya itu dari pihak bandara, sehingga ia langsung mencari informasi lebih dalam terkait dengan kebenaran insiden tersebut.
Setelah memastikan kebenaran jatuhnya pesawat SAM Air, ia lalu menghubungi keluarga yang bekerja di Bandara Djalaluddin Gorontalo untuk lebih memastikan kebenaran kabar tersebut.
Setelah memastikan anaknya menjadi korban kecelakaan pesawat, ia segera menginformasikan kepada suami korban, bahwa istrinya telah mengalami kecelakaan pesawat.
"Setelah memastikan semuanya, saya bersama dua anak dari anak saya menuju ke Rumah Sakit Bumi Panua Pohuwato. Kami melihat nyawa anak saya tidak tertolong," ucap dia.
Jenazah korban Sri Meyke Male telah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Gorontalo dan direncanakan diserahkan ke pihak keluarga pada Senin (21/10).
Saat ini, kediaman korban di Kelurahan Tamalate, Kecamatan Kota Timur, Kota Gorontalo, telah dipenuhi keluarga maupun kerabat korban, yang datang untuk menyampaikan duka cita dan bela sungkawa.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024