PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) menyalurkan pembiayaan kredit resi gudang ke PT Pabrik Gula (PG) Rajawali I sebesar Rp150 miliar, agar dapat meningkatkan produksi gula nasional.
Direktur Mikro, Ritel, dan Menengah Bank Jatim R Arief Wicaksono menyatakan langkah ini menjadi komitmen perusahaan dalam menjadi mitra strategis pemerintah untuk mendukung BUMN maupun anak perusahaannya.
“Ini dilakukan agar bisa tumbuh dan berkembang bersama melalui fasilitas kredit yang dimiliki oleh Bank Jatim,” katanya, di Surabaya, Rabu.
Arief menjelaskan pembiayaan untuk PG Rajawali I ini menggunakan jenis kredit standby resi gudang untuk komoditas gula kristal putih dengan plafon kredit sebesar Rp150 miliar.
Baca juga: Bank UMKM Jatim dukung pelaku usaha lokal tembus pasar global
Ia mengatakan pemberian fasilitas kredit tersebut diharapkan dapat mendorong produksi gula dalam negeri dan mampu menyerap hasil panen tebu pada periode giling yang telah ditetapkan.
Selain itu, kata Arief lagi, dengan adanya fasilitas kredit resi gudang itu hasil panen petani diharapkan akan terserap dengan harga yang optimal sehingga menyejahterakan para petani tebu lokal.
“Melalui sistem resi gudang Bank Jatim, kami dapat memfasilitasi pemberian kredit bagi dunia usaha dengan agunan inventori atau barang yang disimpan di gudang sehingga menstabilkan harga pasar,” katanya pula.
Adapun resi gudang merupakan instrumen yang memberdayakan petani dengan komoditas yang dihasilkan mampu memberikan nilai ekonomis dalam bentuk nilai penjaminan.
Nilai penjaminan ini dapat digunakan untuk memperoleh kredit dari bank maupun lembaga keuangan nonbank dengan tingkat bunga yang rendah.
Melalui sistem resi gudang diharapkan petani, kelompok tani, koperasi, dunia usaha kecil dan menengah Indonesia dapat meningkatkan produktivitasnya.
“Sehingga hal ini bermuara pada meningkatnya daya saing mereka di perekonomian nasional dan lebih jauh lagi di pasar dunia,” katanya lagi.
Direktur Utama PG Rajawali I Daniyanto menambahkan, pemberian Bank Jatim akan mampu mencetak dampak positif terhadap ketahanan pangan nasional.
”Ini adalah wujud nyata dari sinergi antara sektor industri dan perbankan dalam mendorong kesejahteraan petani tebu,” katanya pula.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Direktur Mikro, Ritel, dan Menengah Bank Jatim R Arief Wicaksono menyatakan langkah ini menjadi komitmen perusahaan dalam menjadi mitra strategis pemerintah untuk mendukung BUMN maupun anak perusahaannya.
“Ini dilakukan agar bisa tumbuh dan berkembang bersama melalui fasilitas kredit yang dimiliki oleh Bank Jatim,” katanya, di Surabaya, Rabu.
Arief menjelaskan pembiayaan untuk PG Rajawali I ini menggunakan jenis kredit standby resi gudang untuk komoditas gula kristal putih dengan plafon kredit sebesar Rp150 miliar.
Baca juga: Bank UMKM Jatim dukung pelaku usaha lokal tembus pasar global
Ia mengatakan pemberian fasilitas kredit tersebut diharapkan dapat mendorong produksi gula dalam negeri dan mampu menyerap hasil panen tebu pada periode giling yang telah ditetapkan.
Selain itu, kata Arief lagi, dengan adanya fasilitas kredit resi gudang itu hasil panen petani diharapkan akan terserap dengan harga yang optimal sehingga menyejahterakan para petani tebu lokal.
“Melalui sistem resi gudang Bank Jatim, kami dapat memfasilitasi pemberian kredit bagi dunia usaha dengan agunan inventori atau barang yang disimpan di gudang sehingga menstabilkan harga pasar,” katanya pula.
Adapun resi gudang merupakan instrumen yang memberdayakan petani dengan komoditas yang dihasilkan mampu memberikan nilai ekonomis dalam bentuk nilai penjaminan.
Nilai penjaminan ini dapat digunakan untuk memperoleh kredit dari bank maupun lembaga keuangan nonbank dengan tingkat bunga yang rendah.
Melalui sistem resi gudang diharapkan petani, kelompok tani, koperasi, dunia usaha kecil dan menengah Indonesia dapat meningkatkan produktivitasnya.
“Sehingga hal ini bermuara pada meningkatnya daya saing mereka di perekonomian nasional dan lebih jauh lagi di pasar dunia,” katanya lagi.
Direktur Utama PG Rajawali I Daniyanto menambahkan, pemberian Bank Jatim akan mampu mencetak dampak positif terhadap ketahanan pangan nasional.
”Ini adalah wujud nyata dari sinergi antara sektor industri dan perbankan dalam mendorong kesejahteraan petani tebu,” katanya pula.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024