Surabaya - Rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi memicu peningkatan konsumsi BBM nonsubsidi 100 persen dibandingkan kondisi normal karena selisih harga antara dua komoditas tersebut tidak jauh. "Memang selama ini masyarakat sangat sensitif terhadap harga sehingga mereka lebih memilih membeli BBM subsidi menyusul harganya lebih terjangkau," kata "Assistant Manager External Relation" PT Pertamina Pemasaran Region V (Jatim, Bali, dan Nusra), Eviyanti Rofraida, ditemui di Surabaya Forum Live, di Surabaya, Rabu. Menurut dia, ketika harga BBM subsidi meningkat maka akan memperkecil jarak antara harga BBM bersubsidi dengan BBM nonsubsidi atau bahan bakar khusus (BBK). "Selama ini, kami memang memiliki tugas mendistribusikan BBM bersubsidi," ujarnya. Akan tetapi, ungkap dia, Pertamina juga mempunyai kewajiban mengembangkan bisnis BBM nonsubsidi. "Di sisi lain, dengan adanya kebijakan pengurangan pemberian subsidi BBM kami yakin hal tersebut merupakan angin segar bagi bisnis BBM nonsubsidi," katanya. Ia memprediksi, rencana kenaikan harga BBM bersubsidi ini memperbesar minat masyarakat untuk membeli BBM nonsubsidi baik pertamax maupun pertamax plus. "Apalagi, sampai sekarang di sejumlah daerah jumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) terutama yang menyediakan pertamax kian meningkat," katanya. Terkait ketersediaan pertamax di Jawa Timur, "General Manager" PT Pertamina Pemasaran Region V, Afandi, menambahkan, sampai saat ini sudah mencapai 70 persen dari total Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang ada di Jatim. "Walau belum 100 persen ketersediaan pertamax di Jatim kami berupaya agar seluruh SPBU di Jatim yang kini mencapai 800-an SPBU siap menjual pertamax," katanya. Bahkan, lanjut dia, Pertamina siap menambah pasokan bahan bakar minyak lain seperti dex di Jatim walaupun permintaan pasar terhadap Bahan Bakar Minyak (BBM) nonsubsidi belum besar. "Masih minimnya permintaan pasar karena perilaku masyarakat di Jatim belum siap memakai BBM nonsubsidi terutama pertamax," katanya.(*)

Pewarta:

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012