Jakarta - Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) mendukung langkah PT Telkom Tbk yang akan meluncurkan satelit Telkom-3 yang dijadwalkan menjelang penutupan semester I 2012. "Kami sudah mendapat surat dari Telkom perihal rencana peluncuran satelit Telkom-3 dan mendukung komitmen Telkom yang berupaya meningkatkan bisnis satelit, sekaligus membantu pemerintah menjaga kedaulatan bangsa melalui satelit," kata Dirjen Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, M. Budi Setiawan, di Jakarta, Senin. Menurut Budi, Kemkominfo memberikan apreasiasi yang sangat tinggi kepada Telkom dengan semangat yang luar biasa dan berkomitmen mengembangkan satelit dan menggelar jaringan serat optik. Sebelumnya Direktur Utama Telkom Rinaldi Firmansyah mengatakan, investasi yang dibelanjakan perseroan untuk membangun Satelit Telkom-3 mencapai 200 juta dolar AS. Satelit Telkom-3 memiliki 42 transponder, terdiri atas 24 transponder masing-masing 36MHz Standart C-band, 8 transponder 54 MHz Ext. C-band, 4 transponder masing-masing 36 MHz, dan 6 transponder berkapasitas 54 MHz Ku-Band, dengan cakupan geografis Standart C-band (Indonesia dan ASEAN), Ext. C-band (Indonesia dan Malaysia) serta Ku-Band (Indonesia). Dari 42 transponder, sebanyak 20 transponder diantaranya akan dikomersialkan, sedangkan sisanya untuk menambah kapasitas seluruh layanan Telkom Group. Menurut Budi Setiawan, investasi Telkom yang tidak sedikit tersebut sangat membantu pemerintah untuk membuka isolasi daerah rural terutama di kawasan timur Indonesia melalui koneksi satelit. Meski memberikan apresiasi, namun Kemkominfo sebagai regulator belum membahas secara khusus insentif yang dapat diberikan kepada perusahaan telekomunikasi "plat merah" tersebut. "Belum ada pembahasan soal insentif untuk Telkom," ujar Budi. Sementara itu pengamat telematika Kanaka Hidayat mengatakan satelit sebagai "backbone" sangat dibutuhkan di kawasan Timur Indonesia, terutama Sulawesi dan Papua. "Dalam bisnis satelit kepastian peluncuran merupakan hal mendasar. Jika satelit Telkom-3 diluncurkan Mei atau Juni itu merupakan momentum yang tepat, karena segera dapat memenuhi permintaan tinggi transponder di Indonesia," ujar Kanaka. Sebaliknya jika peluncurannya molor hingga akhir 2012, akan berat bagi Telkom karena tak lama lagi akan meluncur satelit milik Measat, Thaicom, dan ABS yang bisa memicu perang harga. Menurut catatan, Telkom telah mengoperasikan Satelit Telkom-2 pada 12 November 2005, yang diluncurkan oleh roket Ariane-5 milik perusahaan ArianeSpace di Kouroue, Guyana, Perancis. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012