Kemiskinan ekstrem di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur pada tahun 2024 tercatat 0,29 persen atau lebih rendah dibandingkan dua tahun sebelumnya, kata Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Arif Budimanta.
Dalam keterangannya di Banyuwangi, Jumat, disebutkan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Banyuwangi menurun signifikan dalam tiga tahun terakhir dan bahkan juga lebih rendah dibanding angka nasional maupun provinsi.
"Ini menunjukkan ada kolaborasi dan sinergi serta konvergensi program antara pemerintah kabupaten dan seluruh stakeholder," katanya dalam Diskusi Media Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem di Banyuwangi, Jumat.
Kemiskinan ekstrem di Kabupaten Banyuwangi pada 2024 sebesar 0,29 persen, sementara pada 2023 sebesar 0,43 persen, dan 0,99 persen pada 2022.
Angka kemiskinan ekstrem di Banyuwangi juga lebih rendah dibanding nasional maupun Provinsi Jawa Timur. Pada 2024 kemiskinan ekstrem nasional sebesar 0,83 persen, sementara angka provinsi 0,66 persen.
Pada kesempatan itu, Arif juga turut meninjau beberapa program pemberdayaan ekonomi kerakyatan dan para pelaku UMKM mitra PNM di Banyuwangi.
Dalam program-program tersebut, kolaborasi antara pemerintah daerah dan BUMN tersebut terlihat dalam upaya penanganan kemiskinan ekstrem.
Pada salah satu sasaran program, Pemkab Banyuwangi memberi pelindungan sosial kepada warga melalui program Rantang Kasih, yakni pemberian makanan siap saji bergizi kepada lansia setiap hari.
"Dari pemerintah daerah, fokus utamanya pada perlindungan sosial dalam rangka mengurangi beban pengeluaran dari kelompok miskin, sedangkan dari BUMN, fokusnya selain dari CSR dan bantuan sosial, juga pemberdayaan untuk peningkatan pendapatan," kata Arif.
Dengan kerja sama seluruh pihak di Banyuwangi, Arif berharap kemiskinan ekstrem bisa terus ditekan hingga nol dan diharapkan pula program-program yang telah jalan bakal berkelanjutan.
"Target ke depannya bukan lagi hanya menghapuskan kemiskinan ekstrem, tapi juga menaikkan kelompok miskin menjadi menengah, kelompok menengah tetap stabil dan bahkan lebih sejahtera," kata Arif.
Pelaksana Tugas Bupati Banyuwangi Sugirah menjelaskan berbagai program penghapusan kemiskinan ekstrem di Banyuwangi terus digenjot dalam empat tahun terakhir.
"Hasil yang ada saat ini merupakan kolaborasi berbagai pihak," kata Sugirah.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Dalam keterangannya di Banyuwangi, Jumat, disebutkan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Banyuwangi menurun signifikan dalam tiga tahun terakhir dan bahkan juga lebih rendah dibanding angka nasional maupun provinsi.
"Ini menunjukkan ada kolaborasi dan sinergi serta konvergensi program antara pemerintah kabupaten dan seluruh stakeholder," katanya dalam Diskusi Media Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem di Banyuwangi, Jumat.
Kemiskinan ekstrem di Kabupaten Banyuwangi pada 2024 sebesar 0,29 persen, sementara pada 2023 sebesar 0,43 persen, dan 0,99 persen pada 2022.
Angka kemiskinan ekstrem di Banyuwangi juga lebih rendah dibanding nasional maupun Provinsi Jawa Timur. Pada 2024 kemiskinan ekstrem nasional sebesar 0,83 persen, sementara angka provinsi 0,66 persen.
Pada kesempatan itu, Arif juga turut meninjau beberapa program pemberdayaan ekonomi kerakyatan dan para pelaku UMKM mitra PNM di Banyuwangi.
Dalam program-program tersebut, kolaborasi antara pemerintah daerah dan BUMN tersebut terlihat dalam upaya penanganan kemiskinan ekstrem.
Pada salah satu sasaran program, Pemkab Banyuwangi memberi pelindungan sosial kepada warga melalui program Rantang Kasih, yakni pemberian makanan siap saji bergizi kepada lansia setiap hari.
"Dari pemerintah daerah, fokus utamanya pada perlindungan sosial dalam rangka mengurangi beban pengeluaran dari kelompok miskin, sedangkan dari BUMN, fokusnya selain dari CSR dan bantuan sosial, juga pemberdayaan untuk peningkatan pendapatan," kata Arif.
Dengan kerja sama seluruh pihak di Banyuwangi, Arif berharap kemiskinan ekstrem bisa terus ditekan hingga nol dan diharapkan pula program-program yang telah jalan bakal berkelanjutan.
"Target ke depannya bukan lagi hanya menghapuskan kemiskinan ekstrem, tapi juga menaikkan kelompok miskin menjadi menengah, kelompok menengah tetap stabil dan bahkan lebih sejahtera," kata Arif.
Pelaksana Tugas Bupati Banyuwangi Sugirah menjelaskan berbagai program penghapusan kemiskinan ekstrem di Banyuwangi terus digenjot dalam empat tahun terakhir.
"Hasil yang ada saat ini merupakan kolaborasi berbagai pihak," kata Sugirah.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024