Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, dipilih menjadi tempat pelaksanaan rangkaian kegiatan Program Santri Digitalpreneur 2024 karena Banyuwangi memiliki potensi ekonomi kreatif lengkap, kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno.
Rangkaian kegiatan Program Santri Digitalpreneur Indonesia 2024 dilaksanakan di Ponpes Mabadiul Ihsan, Kecamatan Tegalsari, Kabupaten Banyuwangi, Jumat.
"Kami tutup Program Santri Digitalpreneur 2024 sengaja kami pilih di Banyuwangi karena memiliki potensi ekonomi kreatif yang lengkap," kata Menteri Sandiaga.
Program Santri Digitalpreneur yang sudah berlangsung selama empat tahun ini merupakan program pelatihan dan peningkatan kapasitas santri di Indonesia.
Dalam Program Santri Digitalpreneur ini, katanya, Kemenparekraf memberi pelatihan dan pendampingan kepada para santri untuk berkembang dari sisi industri kreatif dan digital.
"Dengan program seperti ini, kami ingin menyentuh dengan penguatan-penguatan agar santri siap dan memiliki kemampuan digitalpreneur usai menyelesaikan pendidikan," ujar Menteri Sandiaga.
Ia menargetkan sekitar 25 persen dari 5 juta santri di Indonesia akan menerima manfaat dari Program Santri Digitalpreneur Indonesia sejak pertama kali digagas, dan program ini juga diharapkan mampu menciptakan 25 juta lapangan kerja dari kalangan anak muda.
Menteri Sandiaga mengungkapkan ekonomi kreatif di Banyuwangi terdapat di banyak sektor mulai kuliner, fesyen, pertanian, kerajinan dan lainnya.
"Banyuwangi ini lengkap, saya tadi baru dapat berita teman-teman lama saya di San Fransisco pada mau ke Banyuwangi karena surfing-nya. Jadi, daya tarik Banyuwangi sudah mulai didengar karena kekuatan beragam," ucapnya.
Sandiaga menambahkan, ekonomi kreatif Indonesia saat ini telah menduduki peringkat ketiga dunia, dan kekuatan utamanya adalah sektor kuliner, fesyen dan kriya, sedangkan sektor lain yang tengah berkembang cukup pesat adalah film dan musik.
"Jadi tinggal ditingkatkan lagi kualitasnya, dan garda terdepannya adalah para santri ini," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Rangkaian kegiatan Program Santri Digitalpreneur Indonesia 2024 dilaksanakan di Ponpes Mabadiul Ihsan, Kecamatan Tegalsari, Kabupaten Banyuwangi, Jumat.
"Kami tutup Program Santri Digitalpreneur 2024 sengaja kami pilih di Banyuwangi karena memiliki potensi ekonomi kreatif yang lengkap," kata Menteri Sandiaga.
Program Santri Digitalpreneur yang sudah berlangsung selama empat tahun ini merupakan program pelatihan dan peningkatan kapasitas santri di Indonesia.
Dalam Program Santri Digitalpreneur ini, katanya, Kemenparekraf memberi pelatihan dan pendampingan kepada para santri untuk berkembang dari sisi industri kreatif dan digital.
"Dengan program seperti ini, kami ingin menyentuh dengan penguatan-penguatan agar santri siap dan memiliki kemampuan digitalpreneur usai menyelesaikan pendidikan," ujar Menteri Sandiaga.
Ia menargetkan sekitar 25 persen dari 5 juta santri di Indonesia akan menerima manfaat dari Program Santri Digitalpreneur Indonesia sejak pertama kali digagas, dan program ini juga diharapkan mampu menciptakan 25 juta lapangan kerja dari kalangan anak muda.
Menteri Sandiaga mengungkapkan ekonomi kreatif di Banyuwangi terdapat di banyak sektor mulai kuliner, fesyen, pertanian, kerajinan dan lainnya.
"Banyuwangi ini lengkap, saya tadi baru dapat berita teman-teman lama saya di San Fransisco pada mau ke Banyuwangi karena surfing-nya. Jadi, daya tarik Banyuwangi sudah mulai didengar karena kekuatan beragam," ucapnya.
Sandiaga menambahkan, ekonomi kreatif Indonesia saat ini telah menduduki peringkat ketiga dunia, dan kekuatan utamanya adalah sektor kuliner, fesyen dan kriya, sedangkan sektor lain yang tengah berkembang cukup pesat adalah film dan musik.
"Jadi tinggal ditingkatkan lagi kualitasnya, dan garda terdepannya adalah para santri ini," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024