Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat masih melakukan pengawasan dan pendataan terkait kerusakan akibat gempa 5.0 magnitudo yang terpusat di Kabupaten Bandung, namun warga diimbau waspada dan segera melapor.

Kepala Pelaksana BPBD Cianjur Asep Sukma Wijaya di Cianjur, Kamis, mengatakan, meski data sementara tidak ada kerusakan rumah atau fasilitas umum akibat gempa Bandung, namun pihaknya meminta peran aktif warga untuk melapor jika terdampak.

"Sampai hari ini hasil pendataan sementara tidak ada kerusakan yang terjadi, namun kami minta warga yang terdampak segera melapor melalui desa atau kecamatan," katanya.

Dia menjelaskan Cianjur termasuk dalam zona merah bencana termasuk rawan gempa, di mana sebagian besar wilayahnya dilintasi patahan aktif Sesar Cimandiri dan yang terbaru Sesar Cugenang.

Termasuk juga wilayah yang berpotensi terdampak gempa bumi megathrust, sehingga pihaknya secara aktif melakukan sosialisasi agar wawasan dan pengetahuan masyarakat terkait gempa bumi bertambah, terutama melakukan evakuasi mandiri ketika terjadi bencana.

“Kami menggencarkan sosialisasi di wilayah Cianjur selatan, terutama daerah pantai agar masyarakat tetap waspada dan tidak panik, termasuk penanganan cepat dan upaya menghindari korban jiwa saat terjadi bencana ke sekolah-sekolah," katanya.

Sedangkan terkait gempa Bandung, pihaknya telah mengirim petugas dan logistik untuk membantu meringankan beban penyintas di sejumlah kecamatan di Kabupaten Bandung.

"Kami akan mengirim relawan dan petugas serta logistik tambahan ketika dibutuhkan, untuk saat ini petugas dan relawan sudah berangkat ke sejumlah titik terdampak di Kabupaten Bandung," katanya.

BPBD Cianjur masih melakukan pendataan terkait dampak gempa, di mana sekitar 1.000 Relawan Tangguh Bencana (Retana) dikerahkan untuk melakukan pengawasan.

Meski gempa Kabupaten Bandung tidak terlalu dirasakan di sebagian besar wilayah Cianjur, namun warga di perbatasan terutama di wilayah selatan melaporkan adanya getaran gempa.

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Abdullah Rifai


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024