Direktur Utama Kantor Berita Nasional ANTARA (Perum LKBN ANTARA) Akhmad Munir mengatakan ANTARA mendukung penuh lanskap media yang menghargai kebenaran dan keberagaman untuk dunia yang lebih harmonis.
"Terima kasih telah berada di sini dan terlibat dalam percakapan penting ini. Mari terus mendukung lanskap media yang menghargai kebenaran, keberagaman, dan perjalanan kolektif kita menuju dunia yang lebih harmonis," kata Akhmad Munir saat menjadi pembicara di acara Media Summit BRICS 2024 di Moskow, Rusia, Sabtu (14/9) waktu setempat.
Akhmad Munir melanjutkan bahwa lanskap media yang beragam dari negara-negara BRICS menyediakan platform penting untuk memperkuat suara yang mungkin terpinggirkan. Pemberitaan-pemberitaannya telah membantu menyeimbangkan narasi global dan memastikan bahwa berbagai perspektif terwakili.
Menurut Munir, liputan-liputan media BRICS telah membantu mengumpulkan suara dari seluruh penjuru dunia, menciptakan paduan suara global untuk keanekaragaman hayati. Dengan pelaporan hasil dan tantangan konferensi, media memfasilitasi pemahaman bersama dan mendorong kolaborasi internasional.
Dirut ANTARA mencontohkan, dalam percakapan global terbaru tentang perubahan iklim dan pembangunan berkelanjutan, negara-negara BRICS memimpin inisiatif dan membuat kemajuan yang luar biasa.
Setiap negara menghadapi tantangan dan peluang lingkungan yang unik, dan media dari negara-negara ini memainkan peran krusial dalam membentuk diskursus global, di mana masing-masing membawa keunikannya ke meja.
Brasil, misalnya, dengan liputannya yang luar biasa tentang Amazon, menunjukkan kepada kita bagaimana berjuang untuk lingkungan dengan gaya dan urgensi. Terkait cerita dramatis tentang kebakaran hutan hujan tropis, media Brasil tidak hanya melaporkan—mereka menarik perhatian dunia, membuktikan bahwa bahkan dalam jurnalisme, drama bisa berubah menjadi aksi!
Kemudian ketika China menjadi tuan rumah Konferensi COP15 tentang Keanekaragaman Hayati dua tahun lalu, media negara ini telah menjadikan acara penting ini sebagai berita utama global, memastikan bahwa percakapan tentang perlindungan planet bukan hanya sekadar titik kecil di radar tetapi menjadi acara utama.
Liputan mereka membantu mengumpulkan suara dari seluruh penjuru dunia, menciptakan paduan suara global untuk keanekaragaman hayati. Dengan melaporkan hasil dan tantangan konferensi, media memfasilitasi pemahaman bersama dan mendorong kolaborasi internasional.
Pada saat yang lain, ketika virus COVID-19 menyebar dan mengubah kehidupan, media menjadi tali penghubung antara orang-orang di berbagai belahan dunia. Media bukan hanya saluran untuk menyebarkan informasi; media adalah mercusuar harapan dan sumber persatuan.
Dari garis depan hingga ruang tamu warga, media menyediakan berita, membantah informasi yang salah, dan membagikan cerita tentang kekuatan.
"Media menghubungkan orang, bukan hanya dengan fakta, tetapi dengan satu sama lain, mengingatkan publik bahwa dalam setiap perjuangan dan kemenangan, kita selalu terhubung satu sama lain," katanya.
Di depan para pemimpin media BRICS, Munir mengatakan bahwa media bukan hanya pencatat peristiwa tetapi juga arsitek dialog global. "Kita seperti pendongeng paling ambisius di dunia, menyatukan narasi yang beragam untuk membentuk kisah global yang koheren dan menarik."
Setiap cerita yang kita ceritakan, setiap investigasi yang kita lakukan, dan semua judul yang kita buat berkontribusi pada narasi global yang lebih kaya, lebih bernuansa, dan sangat dinamis, jelasnya.
Di forum media BRICS tersebut, Munir mengajak semua pihak untuk menghargai media lebih dari sekadar sumber berita.
Media adalah penghubung penting, katalisator perubahan, dan mercusuar kebenaran. Di dunia di mana beragam perspektif harus bersatu untuk mengatasi tantangan bersama, media membantu merajut pemahaman global dan kerja sama, katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
"Terima kasih telah berada di sini dan terlibat dalam percakapan penting ini. Mari terus mendukung lanskap media yang menghargai kebenaran, keberagaman, dan perjalanan kolektif kita menuju dunia yang lebih harmonis," kata Akhmad Munir saat menjadi pembicara di acara Media Summit BRICS 2024 di Moskow, Rusia, Sabtu (14/9) waktu setempat.
Akhmad Munir melanjutkan bahwa lanskap media yang beragam dari negara-negara BRICS menyediakan platform penting untuk memperkuat suara yang mungkin terpinggirkan. Pemberitaan-pemberitaannya telah membantu menyeimbangkan narasi global dan memastikan bahwa berbagai perspektif terwakili.
Menurut Munir, liputan-liputan media BRICS telah membantu mengumpulkan suara dari seluruh penjuru dunia, menciptakan paduan suara global untuk keanekaragaman hayati. Dengan pelaporan hasil dan tantangan konferensi, media memfasilitasi pemahaman bersama dan mendorong kolaborasi internasional.
Dirut ANTARA mencontohkan, dalam percakapan global terbaru tentang perubahan iklim dan pembangunan berkelanjutan, negara-negara BRICS memimpin inisiatif dan membuat kemajuan yang luar biasa.
Setiap negara menghadapi tantangan dan peluang lingkungan yang unik, dan media dari negara-negara ini memainkan peran krusial dalam membentuk diskursus global, di mana masing-masing membawa keunikannya ke meja.
Brasil, misalnya, dengan liputannya yang luar biasa tentang Amazon, menunjukkan kepada kita bagaimana berjuang untuk lingkungan dengan gaya dan urgensi. Terkait cerita dramatis tentang kebakaran hutan hujan tropis, media Brasil tidak hanya melaporkan—mereka menarik perhatian dunia, membuktikan bahwa bahkan dalam jurnalisme, drama bisa berubah menjadi aksi!
Kemudian ketika China menjadi tuan rumah Konferensi COP15 tentang Keanekaragaman Hayati dua tahun lalu, media negara ini telah menjadikan acara penting ini sebagai berita utama global, memastikan bahwa percakapan tentang perlindungan planet bukan hanya sekadar titik kecil di radar tetapi menjadi acara utama.
Liputan mereka membantu mengumpulkan suara dari seluruh penjuru dunia, menciptakan paduan suara global untuk keanekaragaman hayati. Dengan melaporkan hasil dan tantangan konferensi, media memfasilitasi pemahaman bersama dan mendorong kolaborasi internasional.
Pada saat yang lain, ketika virus COVID-19 menyebar dan mengubah kehidupan, media menjadi tali penghubung antara orang-orang di berbagai belahan dunia. Media bukan hanya saluran untuk menyebarkan informasi; media adalah mercusuar harapan dan sumber persatuan.
Dari garis depan hingga ruang tamu warga, media menyediakan berita, membantah informasi yang salah, dan membagikan cerita tentang kekuatan.
"Media menghubungkan orang, bukan hanya dengan fakta, tetapi dengan satu sama lain, mengingatkan publik bahwa dalam setiap perjuangan dan kemenangan, kita selalu terhubung satu sama lain," katanya.
Di depan para pemimpin media BRICS, Munir mengatakan bahwa media bukan hanya pencatat peristiwa tetapi juga arsitek dialog global. "Kita seperti pendongeng paling ambisius di dunia, menyatukan narasi yang beragam untuk membentuk kisah global yang koheren dan menarik."
Setiap cerita yang kita ceritakan, setiap investigasi yang kita lakukan, dan semua judul yang kita buat berkontribusi pada narasi global yang lebih kaya, lebih bernuansa, dan sangat dinamis, jelasnya.
Di forum media BRICS tersebut, Munir mengajak semua pihak untuk menghargai media lebih dari sekadar sumber berita.
Media adalah penghubung penting, katalisator perubahan, dan mercusuar kebenaran. Di dunia di mana beragam perspektif harus bersatu untuk mengatasi tantangan bersama, media membantu merajut pemahaman global dan kerja sama, katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024