Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto pada minggu ini sejak Kamis (5/9) sampai dengan Sabtu melawat ke empat negara anggota ASEAN, yaitu Brunei Darussalam, Laos, Kamboja, dan Malaysia, untuk meningkatkan kerja sama pertahanan di kawasan.

Dalam rangkaian lawatannya itu, Menhan Prabowo juga sempat singgah untuk pertemuan tak resmi dengan Perdana Menteri (PM) Thailand Paetongtarn Shinawatra dan ayahnya, yang juga PM Thailand periode 2001–2006 Thaksin Shinawatra.

Kepala Biro Hubungan Masyarakat Sekretariat Jenderal Kementerian Pertahanan RI Brigjen TNI Edwin Adrian Sumantha, saat dihubungi di Jakarta, menjelaskan Menhan Prabowo tiba di Malaysia, Sabtu, dan langsung menuju Istana Negara Kuala Lumpur untuk bertemu dengan Raja Malaysia Sultan Ibrahim.

Dalam pertemuannya dengan Raja Malaysia, Prabowo menegaskan komitmen Indonesia untuk menjalin kerja sama pertahanan yang lebih erat dengan Malaysia.

"Saya menghargai hubungan kuat antara kedua negara kita dan akan terus berusaha meningkatkan kerja sama terutama bidang pertahanan. Saya menghargai harapan baik Yang Mulia dan berharap kemitraan kita terus berkembang untuk kepentingan bersama,” kata Menhan RI ke Sultan Ibrahim.

Dalam pertemuan itu, Prabowo juga menyinggung pertemuan General Border Committee (GBC) Malaysia-Indonesia (Malindo) Ke-44 yang dijadwalkan berlangsung di Malaysia tahun ini.

Prabowo menyampaikan Pemerintah Indonesia berharap dalam pertemuan itu, yang fokus membahas kerja sama pertahanan dan keamanan di perbatasan dua negara, dapat kembali mengukuhkan kemitraan yang selama ini terjalin antara dua negara untuk kemakmuran di negara masing-masing dan di kawasan.

Prabowo mengawali lawatan Asia Tenggaranya pada Kamis (5/9) ke Brunei Darussalam untuk bertemu dengan Sultan Hassanal Bolkiah di Istana Nurul Iman, Bandar Seri Begawan. Di Istana Nurul Iman, Menhan dan Sultan Hassanal Bolkiah menjajaki peluang kerja sama bidang industri pertahanan.

Dalam kesempatan yang sama, Menhan Prabowo juga menawarkan penambahan kuota beasiswa untuk para perwira dari Angkatan Bersenjata Brunei melanjutkan studi magister di Indonesia, tepatnya di Universitas Pertahanan (Unhan).
 
Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto (kiri) bersalaman dengan Sultan Hassanal Bolkiah di Istana Nurul Iman, Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam, Kamis (5/9/2024). ANTARA/HO-Biro Humas Setjen Kemhan RI.


Kemudian, Prabowo melanjutkan lawatannya ke Vientiane, Laos, Kamis malam. Menhan RI baru menemui Presiden Laos Thongloun Sisoulith, kemudian PM Laos Sonexay Siphandone pada Jumat (6/9) pagi.

"Kami memahami Indonesia dan Laos tidak hanya menjalin hubungan bilateral, tetapi kita juga berkomitmen menjaga stabilitas dan keamanan kawasan dalam kerangka komunitas ASEAN," kata Menhan Prabowo ke PM Siphandone.

Dalam pertemuannya dengan PM Laos, Prabowo juga menyatakan kesiapan Indonesia untuk menyumbangkan keahliannya dalam penanggulangan bencana.

"Kami juga berharap untuk terlibat dalam latihan bersama untuk meningkatkan respons kolektif terhadap bencana alam di kawasan," ujar Prabowo.

Dari Vientiane, Prabowo melanjutkan perjalanan ke Phnom Penh, untuk bertemu Perdana Menteri Kamboja Samdech Moha Borvor Thipadei Hun Manet dan Presiden Senat Kamboja Samdech Akka Moha Sena Padei Techo Hun Sen.

Dalam pertemuannya dengan dua petinggi di Kamboja itu, Prabowo menyatakan kemitraan yang kuat antara dua negara dapat berkontribusi kepada kesejahteraan dan pembangunan ASEAN secara keseluruhan.

Prabowo, dalam pertemuannya dengan Hun Sen, juga menekankan penting bagi dua negara untuk secara aktif menjajaki peluang kerja sama yang baru ke depan.

"Ke depan sangat penting bagi kedua negara untuk aktif mencari dan mengeksplorasi peluang baru untuk berkolaborasi, memastikan bahwa kemitraan kita tetap kuat dan responsif terhadap tantangan dan peluang yang muncul," tutur Menhan Prabowo ke Hun Sen.

Pewarta: Genta Tenri Mawangi

Editor : Vicki Febrianto


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024