Executive GM Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus Aji Anom Purwasakti melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke beberapa pangkalan serta toko kelontong di Kota Kediri, Jawa Timur, memantau stok elpiji serta proses penyaluran sesuai aturan dari pemerintah.
Aji Anom Purwasakti mengemukakan, beberapa lokasi yang dikunjungi antara lain Pangkalan Wahyu Digma dan Rio Badrus Saputra serta toko kelontong Surya di Jalan Brigjen Pranoto Kecamatan Pesantren. Sidak juga ke rumah makan Kampoeng Nelayan, Kota Kediri.
"Hasil Sidak yang dilakukan pangkalan masih menjual dengan harga HET, pencatatan pembelian KTP juga dilakukan, stok dalam keadaan aman tabung isi rata-rata 90 tabung. Untuk pelaku usaha restoran juga menggunakan tabung sesuai ketentuan," katanya di Kediri, Jumat.
Aji Anom juga mengatakan bahwa saat ini stok elpiji di Jawa Timur pada umumnya dan Kediri khususnya dalam kondisi aman. Untuk penyalurannya juga menyesuaikan kuota dari pemerintah untuk masing-masing daerahnya.
Pihaknya mengimbau masyarakat yang hendak membeli elpiji ke pangkalan. Masyarakat dilayani dengan pembelian sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET).
"Kami menyampaikan amanah dari pemerintah, mengimbau seluas-luasnya kepada masyarakat untuk membeli langsung di pangkalan elpiji Pertamina, agar HET dinikmati langsung oleh masyarakat seharga Rp16.000 di Jatim. Harga paling murah, stok melimpah, takaran dan berat dijamin aman. Kami menjamin tidak ada pangkalan yang menjual di atas harga tersebut, kalaupun ada langsung kami tindak tegas," ujar Aji.
Aji menambahkan, saat ini melalui program Subsidi Tepat Elpiji yang diinisiasi Pertamina, di Kota dan Kabupaten Kediri sudah terdaftar 1,1 Juta lebih kepala keluarga (KK) membeli elpiji menggunakan KTP. Untuk di Jatim sudah ada 11,5 juta lebih KK.
"Jumlah pangkalan di Kota dan Kabupaten Kediri mencapai 1.700 lebih pangkalan. Dengan jumlah tersebut, jika dibagi dengan jumlah desa maka terdapat 3-4 pangkalan per desa. Dengan jumlah tersebut, seharusnya tidak ada alasan lagi masyarakat sulit mengakses elpiji murah," kata Aji.
Sementara itu, Kabag Perekonomian Kota Kediri Tetuko Erwin Sukarno mengatakan stok elpiji di Kota Kediri masih aman. Ia juga menekankan pentingnya membeli elpiji langsung di pangkalan.
"Hari ini kami bersama Pertamina mengecek rantai pasok elpiji 3 kilogram, mulai dari agen hingga pangkalan. Hasilnya, stok aman dan tersedia, baik elpiji 3 kilogram, 5,5 kilogram, hingga 12 kilogram. Kami mengimbau warga untuk membeli langsung di pangkalan agar mendapatkan produk yang terjamin kualitasnya dan sesuai dengan harga standar yang telah ditetapkan oleh Pertamina," kata Erwin.
Salah seorang pemilik Pangkalan Wahyu Digma Krisbianto, Amsal menegaskan bahwa pengiriman elpiji dari Pertamina berjalan lancar setiap hari tanpa pengurangan stok.
"Kami menerima rata-rata 90 tabung setiap hari dan pembelian di pangkalan diwajibkan menggunakan KTP. Saya juga mengingatkan masyarakat untuk membeli langsung di pangkalan agar mendapatkan layanan yang lebih aman dan sesuai dengan ketentuan," kata Amsal.
Sementara itu, salah seorang seorang penjual bebek goreng di Kediri Muhammad Rizal (21) mengaku membeli elpiji ke pangkalan setiap hari karena dapat harga normal Rp16.000 per tabung ukuran 3 kilogram.
Rizal juga menyarankan teman-temannya, terutama pelaku usaha UMKM, untuk membeli langsung di pangkalan. Sebab, ada selisih harga jika membeli di toko.
"Selisih harga Rp2.000 sangat berarti bagi kami, pelaku usaha kecil," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Aji Anom Purwasakti mengemukakan, beberapa lokasi yang dikunjungi antara lain Pangkalan Wahyu Digma dan Rio Badrus Saputra serta toko kelontong Surya di Jalan Brigjen Pranoto Kecamatan Pesantren. Sidak juga ke rumah makan Kampoeng Nelayan, Kota Kediri.
"Hasil Sidak yang dilakukan pangkalan masih menjual dengan harga HET, pencatatan pembelian KTP juga dilakukan, stok dalam keadaan aman tabung isi rata-rata 90 tabung. Untuk pelaku usaha restoran juga menggunakan tabung sesuai ketentuan," katanya di Kediri, Jumat.
Aji Anom juga mengatakan bahwa saat ini stok elpiji di Jawa Timur pada umumnya dan Kediri khususnya dalam kondisi aman. Untuk penyalurannya juga menyesuaikan kuota dari pemerintah untuk masing-masing daerahnya.
Pihaknya mengimbau masyarakat yang hendak membeli elpiji ke pangkalan. Masyarakat dilayani dengan pembelian sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET).
"Kami menyampaikan amanah dari pemerintah, mengimbau seluas-luasnya kepada masyarakat untuk membeli langsung di pangkalan elpiji Pertamina, agar HET dinikmati langsung oleh masyarakat seharga Rp16.000 di Jatim. Harga paling murah, stok melimpah, takaran dan berat dijamin aman. Kami menjamin tidak ada pangkalan yang menjual di atas harga tersebut, kalaupun ada langsung kami tindak tegas," ujar Aji.
Aji menambahkan, saat ini melalui program Subsidi Tepat Elpiji yang diinisiasi Pertamina, di Kota dan Kabupaten Kediri sudah terdaftar 1,1 Juta lebih kepala keluarga (KK) membeli elpiji menggunakan KTP. Untuk di Jatim sudah ada 11,5 juta lebih KK.
"Jumlah pangkalan di Kota dan Kabupaten Kediri mencapai 1.700 lebih pangkalan. Dengan jumlah tersebut, jika dibagi dengan jumlah desa maka terdapat 3-4 pangkalan per desa. Dengan jumlah tersebut, seharusnya tidak ada alasan lagi masyarakat sulit mengakses elpiji murah," kata Aji.
Sementara itu, Kabag Perekonomian Kota Kediri Tetuko Erwin Sukarno mengatakan stok elpiji di Kota Kediri masih aman. Ia juga menekankan pentingnya membeli elpiji langsung di pangkalan.
"Hari ini kami bersama Pertamina mengecek rantai pasok elpiji 3 kilogram, mulai dari agen hingga pangkalan. Hasilnya, stok aman dan tersedia, baik elpiji 3 kilogram, 5,5 kilogram, hingga 12 kilogram. Kami mengimbau warga untuk membeli langsung di pangkalan agar mendapatkan produk yang terjamin kualitasnya dan sesuai dengan harga standar yang telah ditetapkan oleh Pertamina," kata Erwin.
Salah seorang pemilik Pangkalan Wahyu Digma Krisbianto, Amsal menegaskan bahwa pengiriman elpiji dari Pertamina berjalan lancar setiap hari tanpa pengurangan stok.
"Kami menerima rata-rata 90 tabung setiap hari dan pembelian di pangkalan diwajibkan menggunakan KTP. Saya juga mengingatkan masyarakat untuk membeli langsung di pangkalan agar mendapatkan layanan yang lebih aman dan sesuai dengan ketentuan," kata Amsal.
Sementara itu, salah seorang seorang penjual bebek goreng di Kediri Muhammad Rizal (21) mengaku membeli elpiji ke pangkalan setiap hari karena dapat harga normal Rp16.000 per tabung ukuran 3 kilogram.
Rizal juga menyarankan teman-temannya, terutama pelaku usaha UMKM, untuk membeli langsung di pangkalan. Sebab, ada selisih harga jika membeli di toko.
"Selisih harga Rp2.000 sangat berarti bagi kami, pelaku usaha kecil," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024