Pasar Legi di Desa Sendangduwur, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, memiliki sejarah yang erat kaitannya dengan perkembangan budaya dan agama di wilayah tersebut.

Desa ini terkenal dengan adanya makam Sunan Sendangduwur, salah satu tokoh Wali Songo yang turut menyebarkan Islam di Jawa pada abad ke-16. Pasar Legi sendiri adalah pasar tradisional yang biasanya buka pada hari pasaran Legi, salah satu dari lima hari dalam kalender Jawa (Pahing, Pon, Wage, Kliwon, dan Legi).

Pasar ini memiliki nilai sejarah karena sering dikaitkan dengan aktivitas perdagangan yang sudah berlangsung sejak zaman Sunan Sendangduwur. Pasar ini dulunya menjadi tempat berkumpulnya masyarakat setempat untuk berdagang hasil bumi dan kebutuhan sehari-hari.

Selain itu, keberadaan Pasar Legi juga menjadi bagian dari tradisi yang melestarikan budaya Jawa, terutama dalam hal mempertemukan masyarakat melalui kegiatan sosial dan ekonomi. Pasar ini menjadi simbol kebersamaan dan kerukunan masyarakat desa yang sudah berlangsung secara turun-temurun.
Suasan Pasar Legi di Desa Sendangduwur, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. ANTARA/Andrias Hariatmoko


Pasar Legi ini bukan hanya tempat jual beli, tetapi juga mencerminkan interaksi sosial yang kuat dan adanya kesinambungan tradisi yang telah ada sejak lama, terutama yang berkaitan dengan pengaruh Sunan Sendangduwur dalam penyebaran agama Islam dan budaya di kawasan tersebut.

Dalam pasar tradisional minggu legi terdapat hal yang menarik, yaitu terdapat pada aktivitas penjualan, keunikannya sendiri yaitu mereka menjual makanan tradisional setempat, seperti sego muduk (nasi muduk) yang merupakan makanan khas sendang dengan lauk khas berbagai olahan hasil laut dan memiliki rasa yang legit, gurih dan pedas.

Olahan rempah yang ada di nasi muduk inilah yang membuat gurih dan membikin ketagihan.

Selain itu, pasar legi tradisional ini juga memiliki keunikan dalam sistem pembayaran nya, melalui koin kayu sebagai media pembayaran. Pengunjung dapat menukar koin dengan harga 1 koin 2 ribu rupiah.

Dengan adanya hal tersebut diharapkan dapat membuat lebih efisien dan tidak perlu susah untuk memberikan kembali-an. Untuk makanan yang dijual memiliki keberagaman harga mulai dari terendah 1 koin dengan
nominal 2 ribu rupiah yang sangat dapat dijangkau semua kalangan.
Suasan Pasar Legi di Desa Sendangduwur, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. (ANTARA/Andrias Hariatmoko)


Untuk melestarikan budaya setempat, pasar legi juga menjual dan memamerkan produk unggulan khas, salah satunya yaitu batik tulis. Budaya Batik Sendang Duwur Lamongan adalah sebuah warisan budaya yang tak ternilai harganya yang menceritakan kisah-kisah sejarah dan kearifan lokal Lamongan, Jawa Timur, Indonesia.

Sejarah budaya batik Sendangduwur lamongan sangatlah kaya. Di Lamongan, seni batik telah diwariskan dari generasi ke generasi. Orang-orang di kota ini telah mempertahankan tradisi ini selama berabad-abad.

Batik Sendangduwur memiliki ciri khas motif berupa corak burung yang menarik, dan juga sebagai nilai-nilai budaya setempat memiliki makna mendalam.

Dalam mengiringi kegiatan jual beli dan juga menemani para pengunjung menyantap makanan, pada acara pasar minggu legi ini juga terdapat live music secara langsung yang terdapat di panggung.

Pasar minggu legi ini juga menyediakan panggung, yang digunakan untuk live music. Dengan adanya hal tersebut akan semakin membuat nyaman dan juga menarik pengunjung untuk datang dan juga menikmati kegiatan yang ada di pasar minggu legi yang ada di Desa Sendangduwur.

Pewarta: Andrias Hariatmoko

Editor : Chandra Hamdani Noor


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024