Surabaya - Sejumlah warga di Kota Surabaya, khususnya di kawasan utara mengaku resah karena lampu penerangan jalan umum (PJU) di jalur-jalur protokol sering padam pada saat hujan turun.
Salah seorang warga Manukan Kulon, Udin, Minggu, mengaku tidak bisa lagi memandang jalan dengan jelas pada saat mengendarai kendaraan motor akibat PJU mati di jalan Manukan Kulon.
"Kami takut terjadi kecelakaan. Apalagi pada saat curah hujan yang tinggi," katanya.
Menurut dia, padamnya PJU selain terjadi di jalan Manukan, juga terjadi di sejumlah jalan di Benowo dan daerah-daerah lain di Surabaya bagian utara. "Kami berharap pemkot segera memperbaiki, biar kami nyaman kalau berkendara," katanya.
Selain di Manukan dan Benowo, PJU juga mati di Jalan A Yani, di kawasan Kertajaya, Kupang, dan Kalianak. Akibatnya, kondisi kawasan tersebut menjadi gelap. Belum lagi jika jalannya juga rusak, semakin membahayakan pengguna jalan.
"Di Jalan Kalianak saja sering terjadi kecelakaan dua hari terakhir ini," kata penguna jalan warga Kalianak, Bachtiar.
Diketahui Pemkot Surabaya pada bulan ini kesulitan membayar listrik PJU ke PLN sehingga memiliki tunggakan. Tunggakan itu disebabkan belum diselesaikannya utang tagihan rekening PJU bulan sebelumnya.
Beberapa titik PJU di kawasan Surabaya utara belum terbayar. Pihak PLN pun bahkan sempat mengeluarkan ancaman akan memadamkan titik-titik PJU yang rekeningnya nunggak.
Asisten II Sekretaris Kota Surabaya Muhlas Udin membenarkan adanya masalah pembayaran rekening listrik ke PLN. Namun sekarang masalah itu sudah selesai. "Kami sudah mencoba menyelesaikan itu, PJU tetap kami hidupkan," katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pertamanan di Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Pemkot Surabaya Aswan mengatakan, sampai sekarang PJU di Jalan Dupak belum masuk data yang dikelola DKP.
Dengan demikian Pemkot Surabaya belum memiliki kewenangan untuk mengelolanya. Sedangkan PJU mati di tempat lain, kata dia, masih terus diperbaiki. Diharapkan semuanya bisa tuntas tahun ini. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012