Pelatih Barito Putera Rahmad Darmawan (RD) menyatakan, meskipun anak asuhnya kalah 2-1 saat melawan Persebaya Surabaya, namun skuad berjuluk Laskar Antasari itu mampu menunjukkan kegigihan sampai akhir atau yang biasa dikenal dengan sebutan Wasaka oleh masyarakat Banjar, Kalimantan Selatan dalam laga lanjutan Liga 1 2024/2025.
"Semua pemain bermain baik, yang paling menonjol dari fighting spirit mereka, istilahnya Wasaka yang artinya usaha sampai akhir. Semua bekerja untuk tim ini agar keluar dari tekanan," ucapnya saat konferensi pers usai pertandingan di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya, Jumat malam.
Oleh karena itu, dirinya mengapresiasi para pemainnya yang sudah berjuang dan mampu mengimbangi permainan Persebaya meskipun harus bermain dengan 10 orang dan akhirnya kecolongan di menit akhir.
"Sebenarnya kami mampu keluar dari situasi tekanan Persebaya. Kami sempat mengubah permainan dan berhasil menekan Persebaya namun kecolongan di menit terakhir," tuturnya.
Bahkan, kata dia, di menit awal sudah menginstruksikan pemainnya untuk langsung memberikan tekanan kepada para penggawa Bajol Ijo agar dapat meraih hasil yang baik.
"Saya cuma menginstruksikan kepada pemain di menit awal untuk memberikan tekanan. Dan akhirnya gol tercipta, tapi menurut saya itu murni kesalahan dari pemain (Persebaya) karena saya tidak mendesain seperti itu, hanya menginstruksikan memberi tekanan lawan," ujar Coach RD, sapaan akrabnya.
Namun, meskipun dalam laga tersebut timnya kalah, pelatih asal Lampung itu tidak mau menyalahkan siapapun karena hal tersebut murni kesalahannya.
"Saya tidak bisa menyalakan siapapun itu murni kesalahan saya, dan saya apresiasi seluruh pemain karena sudah bermain baik," katanya.
Sementara itu, pemain Barito Putera Aditiya Daffa Al Haqi mengaku tetap bersyukur atas perolehan hasil pertandingan melawan Persebaya dan akan berusaha lebih baik lagi dalam laga selanjutnya melawan Persik Kediri.
"Yang pasti saya dan teman-teman tetap bersyukur atas hasil hari ini. Pertandingan selanjutnya akan memberikan yang terbaik lagi dan tetap akan mengikuti instruksi pelatih," ujar pemain kelahiran Jakarta itu.
"Semua pemain bermain baik, yang paling menonjol dari fighting spirit mereka, istilahnya Wasaka yang artinya usaha sampai akhir. Semua bekerja untuk tim ini agar keluar dari tekanan," ucapnya saat konferensi pers usai pertandingan di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya, Jumat malam.
Oleh karena itu, dirinya mengapresiasi para pemainnya yang sudah berjuang dan mampu mengimbangi permainan Persebaya meskipun harus bermain dengan 10 orang dan akhirnya kecolongan di menit akhir.
"Sebenarnya kami mampu keluar dari situasi tekanan Persebaya. Kami sempat mengubah permainan dan berhasil menekan Persebaya namun kecolongan di menit terakhir," tuturnya.
Bahkan, kata dia, di menit awal sudah menginstruksikan pemainnya untuk langsung memberikan tekanan kepada para penggawa Bajol Ijo agar dapat meraih hasil yang baik.
"Saya cuma menginstruksikan kepada pemain di menit awal untuk memberikan tekanan. Dan akhirnya gol tercipta, tapi menurut saya itu murni kesalahan dari pemain (Persebaya) karena saya tidak mendesain seperti itu, hanya menginstruksikan memberi tekanan lawan," ujar Coach RD, sapaan akrabnya.
Namun, meskipun dalam laga tersebut timnya kalah, pelatih asal Lampung itu tidak mau menyalahkan siapapun karena hal tersebut murni kesalahannya.
"Saya tidak bisa menyalakan siapapun itu murni kesalahan saya, dan saya apresiasi seluruh pemain karena sudah bermain baik," katanya.
Sementara itu, pemain Barito Putera Aditiya Daffa Al Haqi mengaku tetap bersyukur atas perolehan hasil pertandingan melawan Persebaya dan akan berusaha lebih baik lagi dalam laga selanjutnya melawan Persik Kediri.
"Yang pasti saya dan teman-teman tetap bersyukur atas hasil hari ini. Pertandingan selanjutnya akan memberikan yang terbaik lagi dan tetap akan mengikuti instruksi pelatih," ujar pemain kelahiran Jakarta itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024