Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Barat menutup sementara jalur pendakian Gunung Guntur, Kabupaten Garut, Jawa Barat, akibat adanya kebakaran lahan hutan yang khawatir bisa membahayakan keselamatan pendaki.

"Sementara ini kita tutup pendakian," kata Polisi Hutan Muda BBKSDA Jabar Agung Firmansyah saat operasi pemadaman kebakaran lahan hutan di Garut, Rabu.

Ia menuturkan petugas dari BBKSDA, maupun dari unsur kepolisian dan instansi lainnya sudah siaga pengamanan di kawasan hutan Gunung Guntur, Kecamatan Tarogong Kaler untuk mengantisipasi meluasnya kebakaran.

Adanya operasi pemadaman kebakaran lahan hutan di gunung itu, kata dia, maka jalur pendakian untuk masyarakat umum maupun wisatawan ditutup sampai dipastikan kobaran api di kawasan hutan padam.

Baca juga: BPBD Banyuwangi pantau kebakaran hutan Gunung Merapi Ungup-Ungup

"Sampai kita pastikan benar-benar bahwa tidak ada lagi api yang menyala," katanya.

Ia menyampaikan petugas gabungan saat ini masih terus memantau untuk memastikan tidak ada kobaran api yang membakar lahan hutan di Gunung Guntur itu, sebelum nanti kembali dibuka jalur pendakian.

Petugas juga, kata dia, sudah memastikan di kawasan Gunung Guntur itu tidak ada pendaki maupun masyarakat umum yang terjebak di gunung saat terjadi kebakaran maupun sampai saat ini.

"Sudah kami cek ke pos-pos pendakian, di waktu ini tidak ada pendaki," katanya.

Baca juga: BPBD Trenggalek berlakukan status siaga karhutla

Selama ini, Gunung Guntur tersebut seringkali menjadi tujuan wisatawan untuk melakukan pendakian maupun berkemah dari berbagai daerah seperti Bandung, Jakarta, dan kota lainnya.

Gunung terbesar di Garut itu berada tidak jauh dari jalan raya maupun kawasan perkotaan Garut, bahkan saat terjadi kebakaran hutan malam hari cukup terlihat jelas dari jalan raya wilayah Kecamatan Tarogong Kaler dan sekitarnya.

Namun saat ini jalur pendakian sementara ditutup karena adanya kebakaran yang lokasinya berada di Blok Cigenjreng, Blok Cilopang, dan Blok Tegal Saeutik dengan luas lahan yang terbakar kurang lebih 200 hektare.

Kebakaran itu sudah terjadi sejak Senin (19/8) malam, kemudian petugas gabungan berupaya memadamkannya, dan saat ini melakukan sekat bakar agar api tidak terus meluas ke kawasan lahan hutan lainnya.

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Vicki Febrianto


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024