Makasar - Penurunan angka kematian ibu untuk mencapai target Millenium Development Goals (MDGs) masih sulit tercapai dengan kondisi saat ini sehingga membutuhkan langkah terobosan oleh semua pihak. Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih dalam ceramahnya pada Dies Natalis Fakultas Kedokteran Universitas Hasanudin di Makasar, Jumat, berharap langkah terobosan itu dapat disumbangkan oleh seluruh pemangku kepentingan, baik pemerintah, akademisi, swasta maupun masyarakat. Ia mengatakan, untuk mencapai sasaran-sasaran MDGs perlu kerja keras dan kerja cerdas, meninggalkan cara kerja yang 'business as usual'. "Harus ada inovasi dan terobosan serta fokus pada kegiatan prioritas. Implementasi kebijakan ini hanya mungkin terjadi bila didukung seluruh jajaran lintas sektor, pemerintah daerah, seluruh masyarakat dan syakeholders lainnya," ujar Menkes. Target MDGs ke-5 yaitu menurunkan angka kematian ibu (AKI) menjadi 102 per 100.000 ribu kelahiran hidup pada 2015, diungkapkan Menkes masih membutuhkan kerja keras untuk mencapainya. Hasil Survei Dasar Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007 telah menunjukkan penurunan AKI menjadi 228 per 100.000 kelahiran hidup, namun berdasarkan analisis regresi linier tahun 1994-2007, proyeksi AKI pada 2015 adalah 161 per 100.000 kelahiran hidup atau belum mencapai target. "Disinilah perlu berbagai terobosan dan dukungan semua pihak," kata Menkes. Untuk mencapai target, sejak 2011 pemerintah meluncurkan program jaminan persalinan (Jampersal) yang diperuntukkan bagi ibu hamil yang tidak memiliki jaminan persalinan lain. (*)

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012