Kementerian Kesehatan menggandeng Kepolisian Negara Republik Indonesia untuk mengusut kasus kematian seorang peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (FK Undip) Semarang yang diduga bunuh diri.

"Kita kali ini sedang mengirim audit karena ini sudah ada kematian, juga kita juga bekerja sama dengan kepolisian setempat untuk melakukan pemeriksaan terhadap dokter yang bunuh diri ini," kata Menkes Budi Gunadi Sadikin di Istana Wapres, Jakarta, Kamis.

Budi mengungkapkan beberapa bukti dugaan bunuh diri peserta PPDS tersebut pun telah ditemukan termasuk adanya buku catatan harian yang nantinya dapat digunakan untuk melihat perkembangan moral kejiwaan dokter tersebut.

Terlebih, kata Budi, pengalaman keseharian peserta PPDS Undip ditulis secara detil di dalam buku harian sehingga Kemenkes bersama Polri akan melakukan konfirmasi-konfirmasi terhadap pihak tertentu mengenai catatan itu.

"Kita nanti akan confirm apakah hal ini benar-benar terjadi. Kalau hal ini benar-benar terjadi, kita akan pastikan yang memperlakukan seperti ini akan kita berikan sanksi yang tegas," ujarnya.

Sementara itu, Budi meminta agar kegiatan PPDS Anastesi Undip di RSUP Kariadi dievaluasi termasuk untuk memastikan tidak adanya praktik bullying dengan alasan menciptakan tenaga yang tangguh dan tidak cengeng.

"Harus dirapikan, harus dibereskan. Tidak ada lagiperilaku bullying dengan alasan menciptakan tenaga yang tangguh dan tidak cengeng. Kita bisa menciptakan itu tanpa menyebabkan mereka mati," katanya.

Sebelumnya, Plt. Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan pembinaan dan pengawasan PPDS ada pada Pendidikan Dokter Spesialis FK Undip dan bukan pada Rumah Sakit Umum Pusat Kariadi.

Meski demikian, Kemenkes tidak bisa lepas tangan karena yang bersangkutan juga menempuh pendidikannya di lingkungan RSUP Kariadi sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kemenkes.

Sebagai informasi, seorang mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis Fakultas Kedokteran Undip Semarang meninggal dunia diduga bunuh diri di tempat indekosnya di Jalan Lempongsari, Kota Semarang, Jawa Tengah.

Kematian korban berinisial AR yang ditemukan pada Senin (12/8) lalu tersebut diduga berkaitan dengan perundungan di tempatnya menempuh pendidikan.

Pewarta: Benardy Ferdiansyah

Editor : Astrid Faidlatul Habibah


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024