Bojonegoro - Sudetan Plangwot-Sedayu Lawas Lamongan yang semula airnya berhenti akibat air laut pasang, sudah bisa mengalirkan kembali air banjir luapan Bengawan Solo.
"Sudetan Plangwot sudah berfungsi kembali sejak Minggu pagi. Hanya masalahnya gelombang air laut tinggi yang mengakibatkan masuknya air Bengawan Solo terhambat, " kata Kasi Operasi Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro, Hirnowo, Minggu.
Sebelum itu, Sudetan Plangwot-Sedayu Lawas sepanjang 13,6 kilometer yang mengalirkan debit air banjir Bengawan Solo dengan kapasitas 640 meter kubik/detik, airnya berhenti. Bahkan, karena masih terjadi luapan Bengawan Solo, air sudetan meluber menggenangi tambak dan sawah di sejumlah desa di Kecamatan Karangbingun dan Kalitengah, Lamongan.
"Yang jelas, pintu sudetan sekarang ini tetap dibuka, agar luapan air Bengawan Solo tetap bisa mengalir ke laut," katanya.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, Kasiyanto, menyatakan, dengan terhambatnya air Bengawan Solo yang dibuang melalui sudetan, banjir yang terjadi di daerah hilir Bojonegoro, sulit surut dengan cepat.
"Kalau gelombang laut tinggi, air Bengawan Solo, tetap sulit dengan cepat masuk ke laut, " katanya, menambahkan.
BPBD, lanjutnya, masih memberlakukan siaga I, dalam menghadapi banjir Bengawan Solo dengan ketinggian air pada papan duga di Bojonegoro mencapai 13,50 meter pukul 19.00 WIB. "Dalam sehari ketinggian air Bengawan Solo di Bojonegoro stabil, perkiraan kami karena air sulit masuk ke laut, " ucapnya.
Sementara itu, di Karangnongko, Kecamatan Ngraho, sekitar 70 kilometer ke arah hulu dari Kota Bojonegoro, ketinggian airnya mencapai 25,55 meter pukul 18.00, ada kencenderungan naik, dibandingkan sebelumnya, namun masih dibawah siaga banjir.
Menurut dia, Bengawan Solo, di Ndungus, Ngawi dan Jurug, Solo, Jateng, dilaporkan ketinggian airnya, juga dibawah siaga banjir. "Meski di daerah hulu, Jateng tidak terjadi banjir, kami tetap waspada, sebab air Bengawan Solo lambat masuk ke laut, " katanya, menjelaskan.
Berdasarkan data di UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro, di Babat, Lamongan, masih siaga II dengan ketinggian air 7,41 meter pukul 18.00. Sedangkan di Laren, Lamongan, mencapai 5,18 meter (siaga II) dan di Karanggeneng, Lamongan 3,85 meter (siaga I) dan Kuro, lamongan 1,80 meter (siaga I). (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012