Basarnas Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri), mengevakuasi lima nelayan yang telah terombang-ambing selama lima hari di lautan akibat kapal nelayan yang dikendarai mengalami mati mesin.
Kepala Sub Seksi Operasi Kantor Basarnas Kabupaten Natuna Budiman di Natuna, Selasa, mengatakan kelima nelayan tersebut berasal dari Batam.
Adapun nama kapal nelayan tersebut yakni KM Hanjaya berwarna biru merah dengan isi kotor 10-30 Gross Tone (GT).
Ia mengatakan nelayan-nelayan terbawa arus dari Kecamatan Tambelan diKabupaten Bintan hingga ke perairan Jemaja di Kabupaten Kepulauan Anambas.
"Jaraknya sekitar sembilan Nautical Mile (NM) dengan heading 227.98 derajat dari unit siaga SAR Jemaja dan tim sudah turun untuk melakukan evakuasi," ucapnya.
Pihaknya mendapatkan informasi tersebut dari Basarnas Command Center (BCC) pada Selasa (16/7) pukul 12.26 WIB.
"Kapal mereka juga mengalami kebocoran," ujar Budiman.
Ia menjelaskan pada operasi tersebut pihaknya tidak bekerja sendiri, melainkan dibantu oleh pemangku kepentingan lain, nelayan, dan masyarakat setempat.
"Ada juga kawan-kawan nelayan yang bersedia untuk tarik kapal mereka," ucap Budiman.
Kondisi cuaca saat ini, sambung dia, cukup aman dimana gelombang diperkirakan 0,5-1,25 meter. "Cuaca cerah berawan dengan kecepatan angin 10-15 knots," ujarnya.
Ia berharap proses evakuasi berjalan dengan lancar dan tim SAR gabungan bersama korban selamat hingga ke darat. "Untuk bantuan makanan dan yang lainnya mereka (korban) tidak minta," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Kepala Sub Seksi Operasi Kantor Basarnas Kabupaten Natuna Budiman di Natuna, Selasa, mengatakan kelima nelayan tersebut berasal dari Batam.
Adapun nama kapal nelayan tersebut yakni KM Hanjaya berwarna biru merah dengan isi kotor 10-30 Gross Tone (GT).
Ia mengatakan nelayan-nelayan terbawa arus dari Kecamatan Tambelan diKabupaten Bintan hingga ke perairan Jemaja di Kabupaten Kepulauan Anambas.
"Jaraknya sekitar sembilan Nautical Mile (NM) dengan heading 227.98 derajat dari unit siaga SAR Jemaja dan tim sudah turun untuk melakukan evakuasi," ucapnya.
Pihaknya mendapatkan informasi tersebut dari Basarnas Command Center (BCC) pada Selasa (16/7) pukul 12.26 WIB.
"Kapal mereka juga mengalami kebocoran," ujar Budiman.
Ia menjelaskan pada operasi tersebut pihaknya tidak bekerja sendiri, melainkan dibantu oleh pemangku kepentingan lain, nelayan, dan masyarakat setempat.
"Ada juga kawan-kawan nelayan yang bersedia untuk tarik kapal mereka," ucap Budiman.
Kondisi cuaca saat ini, sambung dia, cukup aman dimana gelombang diperkirakan 0,5-1,25 meter. "Cuaca cerah berawan dengan kecepatan angin 10-15 knots," ujarnya.
Ia berharap proses evakuasi berjalan dengan lancar dan tim SAR gabungan bersama korban selamat hingga ke darat. "Untuk bantuan makanan dan yang lainnya mereka (korban) tidak minta," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024