Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun, Jawa Timur meluncurkan posyandu integrasi layanan primer (ILP) sebagai upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat sekaligus mencegah kasus stunting pada anak.

Penjabat (Pj) Wali Kota Madiun Eddy Supriyanto mengatakan posyandu ILP merupakan program nasional Kementerian Kesehatan yang bertujuan untuk mendekatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas kepada masyarakat.

"Posyandu ILP ini untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan mendekatkan pelayanan, sehingga warga tidak harus datang ke puskesmas atau rumah sakit untuk mengecek bayinya. Itu bisa ke posyandu ILP ini, jadi ini bisa untuk mengecek anak berkategori stunting atau tidak," ujar Eddy pada kegiatan peluncuran posyandu integrasi layanan primer di aula Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun, Rabu.

Posyandu ILP ini dilaksanakan setiap bulan untuk melayani masyarakat. Sebab kesehatan merupakan kebutuhan primer setiap warga, sehingga masyarakat diharapkan bisa memanfaatkan program tersebut.

Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes-PPKB) Kota Madiun dr. Denik Wuryani mengatakan posyandu ILP merupakan instruksi dari Kementerian Kesehatan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan di masyarakat dan mencegah stunting.

Adapun, posyandu ILP itu tidak hanya melayani ibu hamil saja, tetapi terbagi lima klaster, yaitu layanan kesehatan balita, remaja pranikah, layanan untuk orang dewasa, hingga lanjut usia.

"Kegiatan posyandu ILP ini juga melibatkan kader kesehatan tingkat kelurahan serta ibu-ibu PKK, sehingga mereka lebih proaktif agar derajat kesehatan masyarakat meningkat," kata Denik.

Dengan intervensi pemerintah dan proaktifnya kader serta masyarakat, diharapkan kesehatan warga meningkat dan target zero stunting dapat terwujud.

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : A Malik Ibrahim


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024